SuaraJogja.id - Bagaimana jadinya sebuah masjid memanfaatkan potensi lingkungannya untuk memudahkan aktivitas jamaah dan warga sekitar?. Tentu hal itu menjadi terobosan untuk ditiru masyarakat lain.
Hal itu sudah dimulai oleh salah satu Masjid Al Muharram yang terletak di Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
Takmir Masjid Al Muharram, Anton Isworo mengaku bahwa sebelumnya lingkungannya kerap mati listrik. Hal itu bermasalah ketika menjelang adzan.
"Kendala kami itu sering mati listrik. Ketika tak ada listrik, otomatis adzan tidak bisa berkumandang," kata Anton dari keterangannya, Minggu (16/7/2023).
Baca Juga:Peduli Terhadap Pemukiman Buruh, GGB Gelar Bersih-bersih Lingkungan
Pihaknya berusaha untuk menghantam keterbatasan tersebut agar jamaah tak perlu bergantung dengan listrik. Masjid Al Muharram yang sejak awal memang mencanangkan eco-masjid atau masjid berbasis ramah lingkungan bekerjasama dengan gerakan Sedekah Energi.
Sejumlah sampah yang bisa didaur ulang disedekahkan ke masjid dan diubah menjadi barang-barang bernilai yang bisa dijual.
Gerakan yang dilakukan jamaah Masjid Al Muharram mengundang lembaga MOSAIC yang berfokus pada Kolaborasi Umat Islam untuk Dampak Iklim untuk ikut andil.
Sama-sama bergerak untuk lingkungan, MOSAIC memberikan panel surya berkapasitas 4.280 WP untuk seluruh kegiatan di masjid setempat.
"Ini juga adalah ikhtiar kita di mana masjid yang berbasis ramah lingkungan ini bisa bermanfaat untuk orang banyak. Termasuk untuk masyarakat," terang dia.
Baca Juga:Go Green Abis, Album TREASURE 'REBOOT' Dibuat dari Bahan Ramah Lingkungan

Selain panel surya yang unggul di masjid setempat. Masjid Al Muharram juga menyediakan sejumlah tempat khusus bagi warga sekitar yang ingin sedekah energi.
- 1
- 2