SuaraJogja.id - Bakal calon presiden (Bacapres) 2024 Anies Baswedan hadir di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Selasa (18/7/2023) malam. Anis hadir untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit dalam rangka merayakan pergantian tahun Islam (malam satu suro).
Ditemani beberapa orang, capres yang diusung Partai Nasdem itu terpantau tiba di lokasi sekira pukul 22.15 WIB. Masyarakat sekitar yang berada di lokasi langsung berusaha mengerumuninya untuk sekedar bersalaman ataupun foto bersama.
Dengan memakai pakaian batik, kedatangan Anies langsung disambut oleh salah satu warga dengan mengenakan kostum salah satu tokoh wayang yakni Hanoman. Anies nampak sibuk melayani masyarakat.
Anies mengaku datang ke Pantai Parangkusumo yang satu kompleks dengan pantai Parangtritis. Dia datang ke Pantai Parangtritis untuk bernostalgia. Sebab sewaktu masih sekolah, Anis mengaku sering berkemah di Pantai Parangtritis.
Baca Juga:Tindakan Heroik Masinis KA Brantas yang Alami Kecelakaan Maut di Malam 1 Suro Jadi Trending
"Jadi, Parangtritis, Parangkusumo adalah pantai masa kecil saya, ketika saya sekolah di sini, kalau kita jalan-jalan ya, ke Parangkusumo, Parangtritis. Kita sering kemah di Parangtritis," imbuhnya.
Dia hadir di Parangkusumo karena ingin bersama-sama dengan masyarakat menyambut tahun baru Islam, 1 Muharam atau yang sering disebut malam 1 Suro. Di mana sebagian masyarakat Yogyakarta sering mengunjungi Pantai Parangkusumo untuk melewati malam pergantian tahun tersebut.
"Pada malam hari ini saya ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit yg akan nanti dibawakan oleh dalang Ki Suroto,"ujarnya.
Dia bersyukur bisa kembali berkunjung di Kabupaten Bantul, terlebih ke kawasan pantai selatan DIY karena mengingatkan dirinya di masa remaja. Selain merasakan suasana tahun baru Islam dengan nuansa penuh tradisi Jawa.
Soal tokoh wayang kesukaan, Anies mengaku ada dua tokoh pewayangan yang ia sukai. Dua tokoh tersebut adalah Bima dan Werkudara. Karena kedua tokoh tersebut melambangkan simbol yang menginspirasi.
Baca Juga:Kepanikan Penumpang KA Brantas yang Tabrak Truk di Malam 1 Suro: Saat Terdengar Benturan, Muncul..
"Saya suka Bima karena ingat perjuangan Bima pada saat mencari air kehidupan. Itu adalah suatu perjuangan yang luar biasa yang menginspirasi saya,"terang dia.
Anis mengapresiasi pertunjukkan wayang kulit ini. Karena pagelaran wayang bukan hanya sebatas hiburan semata, melainkan tontonan yang bisa memberikan tuntunan dari cerita-cerita yang ada pada tokoh wayang itu sendiri.
"Justru itu, yang menarik dari wayang kulit itu adalah dia menunjukkan kepada kita pesan-pesan yang dikemas secara menarik,"kata dia.
"Kita kan sering melihat tontonan menarik tapi nggak ada tuntunannya. Kalau wayang kulit itu adalah tontonan yang penuh dengan tuntunan," imbuhnya.
Kontributor : Julianto