"Kesaktian soedirman itu karena selalu menggantung wudhu, selalu sholat di awal waktu, dan yang dilakukan saat gerilya hanya untuk Allah. Itu yang membuat kami berusaha merawat sejarah ketokohan soedirman," paparnya.
Sementara Sekretaris Umum Kwartir Pusat Kepanduan HW, Muhammad Zairin mengungkapkan Muktamar ke-4 HW digelar dalam rangka menjawab tantangan perubahan jaman dan bisa meneladani sosok Jenderal Soedirman. Apalagi kiprah Soedirman yang tidak bisa dilepaskan dari HW.
"Soedirman dididik, dilatih disiplin, dan menjadi pemimpin saat menjadi seorang Pandu HW," jelasnya.
Pengukuhan Soedirman sebagai Bapak Pandu HW juga diharapkan menjadi momentum Hizbul Wathan untuk mendunia. Apalagi saat ini sudah ada rintisan organisasi itu di Malaysia.
Baca Juga:Sudah Kenyang Telan Janji-janji, PP Muhammadiyah Ogah Mudah Percaya dengan Capres
"Nanti di Muktamar HW akan dirumuskan bagaimana keterlibatan HW di kancah global," katanya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi