Dihadapan Anak Presiden, Sujiwo Tejo dan Nasirun Deklarasi Capres Alternatif

Pameran ini digelar untuk mewarnai pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 17 Agustus 2023 | 18:55 WIB
Dihadapan Anak Presiden, Sujiwo Tejo dan Nasirun Deklarasi Capres Alternatif
Sujiwo Tejo dan Nasirun deklarasi Capres/Cawapres Pameran Presiden Alternatif di Yogyakarta, Kamis (17/8/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke 78, budayawan Sujiwo Tejo dan seniman lukis Nasirun melakukan deklarasi Capres dan Cawapres Pameran Presiden Alternatif di rumah Nasirun di Yogyakarta, Kamis (17/08/2023).

Deklarasi ini disaksikan langsung puteri bungsu Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wulandari atau Inayah Wahid.

Dalam pameran ini, Sujiwo Tejo dan Nasirun memamerkan dua karya yang menggambarkan profil keduanya. Karya tersebut akan ikut dipamerkan dalam Pameran Indonesia Makmur di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pada 31 Agustus 2023 mendatang.

Acara ini dihadiri puluhan seniman dan para kolektor. Sebut saja Godog Sutejo, Putu Sutawijaya, Bambang Herras, Sri Krishna Encik. Agus Noor, Samuel Indratma, Jumaldi Alfi, Suwarno Wisetromo, Susilo Nugroho, Marwoto dan Yani Sapto Hudoyo. Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin pun ikut serta membersamai deklarasi tersebut.

Baca Juga:Deklarasi Capres di Museum, Relawan Ganjar Laporkan Prabowo dan Para Ketum Parpol Pendukungnya ke Bawaslu

Nasirun mengungkapkan Pameran Presiden Alternatif tersebut merupakan gagasannya bersama Sang Presiden Jancukers Sujiwo Tejo. Pameran ini digelar untuk mewarnai pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang.

"Ini arisan ide menggambar yang berkolaborasi bersama sujiwo tejo yang kami gelar juga bersamaan dengan hari kemakmuran indonesia yang diperingati 31 agustus nanti," ungkapnya.

Sementara Sujiwo Tejo mengungkapkan mereka sengaja menggelar deklarasi Capres/Cawapres Pameran Presiden Alternatif untuk menyuarakan Pemilu damai. Sebab perbedaan pilihan yang membuat perpecahan masih saja muncul saat ini.

"Kami mengajak pemilu ini sebagai peristiwa kebudayaan, jangan serius-serius, main-main saja. Karena aku lihat pembagian kadrun dan cebong, di [level] atas sudah tidak ada apa-apa, dibawah masih saja ada," katanya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:Ganjar dan Anies Keok, Prabowo Unggul di Head to Head Capres Versi Survei Voxpol

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini