Soal Kebijakan Mendikbud Tak Wajibkan Skripsi, Rektor UGM Sebut Bisa Kurangi Perjokian

Pihaknya tak ingin justru aturan yang terlalu rigid sebelumnya itu berdampak kurang baik.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 30 Agustus 2023 | 20:40 WIB
Soal Kebijakan Mendikbud Tak Wajibkan Skripsi, Rektor UGM Sebut Bisa Kurangi Perjokian
Rektor UGM, Ova Emilia menyampaikan tentang berakhirnya pandemi di Sinduadi, Selasa (20/9/2022). [Kontributor Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi]

Saat ini, UGM sendiri masih akan menerapkan skripsi bagi para mahasiswanya. Ova menuturkan masih perlu perumusan lebih lanjut terkait penerapan kebijakan tersebut.

"Kalau ditanya UGM gimana tentunya ini nanti akan didiskusikan melalui senat akademik keputusan itu. Jadi tidak semata-mata eksekutif rektor yang menentukan, itu enggak. Transisinya kan dua tahun. Jadi nanti pasti akan dibicarakan. Misalnya nanti kita tetap ada skripsi ya ndapapa, ya artinya tidak ada salahnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Nadiem Makarim mengatakan bahwa ke depan, mahasiswa S1 dan Sarjana Terapan tak lagi wajib skripsi untuk lulus.

Begitu juga dengan mahasiswa jenjang S2 dan S3, mereka tak lagi wajib mengerjakan tesis atau disertasi, serta tak wajib unggah jurnal yang sudah dikerjakan.

Baca Juga:Kejagung Tunda Periksa Aduan Korupsi Capres hingga Caleg, Pukat UGM: Padahal Bisa Jadi Pertimbangan Publik

Menurut dia, tugas akhir bisa berbagai bentuk seperti prototipe, proyek, dan lainnya. Artinya, dia menilai bukan hanya skripsi, tesis, atau disertasi yang bisa menentukan kelulusan mahasiswa. Meski begitu, lanjut Nadiem, keputusan ini ada di masing-masing perguruan tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak