Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah

Diyakini dari kesalehan itulah kemudian tercipta hidup yang damai, bersatu, harmonis, toleran terhadap perbedaan.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 31 Maret 2025 | 12:26 WIB
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan refleksi Idul Fitri di Yogyakarta, (30/3/2025). [Kontributor/Putu]

SuaraJogja.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan Refleksi Idul Fitri yang jatuh pada Senin (31/3/2025).

Momen Idul Fitri diharapkan jadi wahana introspeksi diri baik sebagai warga-bangsa, umat, maupun tokoh bangsa.

Dengan kesalehannya, setiap para pemimpin bangsa, pemimpin umat selalu berbuat yang benar, berbuat yang baik, berbuat yang pantas atau patut dan segala hal yang baik dalam kehidupan. Sebaliknya para elite mesti menjauhi hal yang salah, buruk dan tidak pantas.

"Maka, dengan kesalehan, lebih-lebih menjadi pemimpin bangsa, pemimpin umat akan senantiasa menebar segala hal yang positif di dalam kehidupan. Mampu mensejahterakan rakyat, memajukan rakyat, mencerdaskan rakyat dengan penuh pertanggungjawaban," papar Haedar di Yogyakarta, dikutip Senin (31/3/2025).

Baca Juga:Muhammadiyah DIY Siapkan 1414 Titik Shalat Idul Fitri 2025 Antisipasi Hujan Hingga Aturan Ketat Takbir Keliling

Haedar menyebutkan, kesalehan perlu dimiliki para elite karena disitulah letak manusia sebagai khalifah di muka bumi, yakni memiliki tanggung jawab mewakili Tuhan untuk memakmurkan kehidupan.

Maka dengan kesalehan dan jiwa kekhalifahan, setiap muslim dimanapun dan diberi tanggung jawab apapun senantiasa membawa kemaslahatan dan tidak menimbulkan kemudaratan.

Sebab korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, perusakan sumber daya alam, konflik dan segala hal yang buruk dalam kehidupan bermula dari hawa nafsu yang tidak dikendalikan oleh agama yang hanif.

Selain itu minimnya kesadaran manusia sebagai abdullah dan khalifatullah.

"Maka, ketika warga dan para pemimpin bangsa punya jiwa sebagai abdullah dan khalifatulfil ard, maka tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara akan senantiasa baik.

Baca Juga:Sleman Perketat Aturan Lebaran, Tempat Hiburan Malam dan Spa Tutup Lebih Lama

Akan senantiasa menciptakan kemajuan kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, dan segala hal yang positif di dalam kehidupan berbangsa dan negara," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak