SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan saat libur Lebaran 2025.
Mereka optimis kota gudeg masih tetap dilirik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Kalau dari tahun kemarin itu ada sekitar 421 ribu [kunjungan saat Lebaran]. Kita berharap lebih dari tahun kemarin. Jadi mungkin di 425.000 atau 430.000," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Muhammad Zandaru, dikutip Minggu (31/3/2025)
"Meskipun ekonomi sedang sulit, tapi saya pikir Yogyakarta juga masih menjadi satu destinasi yang menarik di kunjungan wisatawan," imbuhnya.
Meski adanya larangan study tour di beberapa daerah diperkirakan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan, Dinas Pariwisata tetap yakin target dapat tercapai.
Yogyakarta memiliki berbagai daya tarik yang membuat wisatawan tetap memilih kota ini sebagai tujuan liburan.
"Iya, pasti akan berpengaruh pada capaian target kita karena memang salah satu yang menyumbangkan cukup besar itu adalah study tour. Hanya kita juga tetap optimis target itu bisa tercapai," ucapnya.
Ada berbagai strategi yang diterapkan untuk menggaet wisatawan. Misalnya saja menjadikan Yogyakarta sebagai pusat akomodasi dan kuliner bagi wisatawan.
Dispar Kota Jogja mengarahkan agar wisatawan tetap menginap dan berbelanja di Kota Yogyakarta. Meskipun berkunjung ke berbagai destinasi di sekitar DIY dan Jawa Tengah.
Baca Juga:Lebaran Kelabu di Yogyakarta, Kebijakan Anggaran Pemerintah Bikin Daya Beli Masyarakat Anjlok
"Jadi kemanapun wisatanya, tapi nginepnya di Yogyakarta, kemudian makannya juga di Yogyakarta. Jadi mungkin wisatawan siang hari silakan ke Gunung Kidul, ke Kulon Progo, atau ke Magelang. Tapi kembalinya itu nginep di Yogyakarta, menikmati Malioboro di malam harinya, dan makan di restoran di Yogyakarta," terangnya.
Pengembangan Desa Wisata
Selain itu untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, Pemkot Yogyakarta juga terus mengembangkan destinasi wisata baru di luar kawasan Malioboro.
Sejumlah kawasan cagar budaya, seperti Kotagede dan Pakualaman, mulai dikembangkan agar wisatawan memiliki lebih banyak pilihan destinasi.
"Kita sudah mulai mengembangkan 4 kawasan cagar budaya lainnya sebagai destinasi. Karena kalau Gumaton [Tugu, Malioboro, Kraton] saja kan pasti juga kapasitasnya terbatas. Sehingga Kotabaru sudah mulai kita kembangkan, Kotagede sudah mulai kita kembangkan. Kemudian kawasan lain seperti Pakualaman juga melalui kampung-kampung wisata yang ada di Kota Yogyakarta," ucap Zandaru.
Disampaikan Zandaru, tahun ini Pemkot menargetkan pembentukan 45 kampung wisata sebagai bagian dari strategi penyebaran wisatawan.
- 1
- 2