SuaraJogja.id - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sekaligus puteri bungsu Sri Sultan HB X, GKR Bendara berharap Indonesia ke depan mempunyai menteri pariwisata (menpar) yang memiliki background atau latar belakang sektor pariwisata. Hal ini penting mengingat saat ini masih banyak industri pariwisata yang tidak mengindahkan lingkungan.
"Saya harap nanti kita mendapatkan Menteri Pariwisata dengan background pariwisata," ujar Bendara disela Dies Natalis Stipram ke-22 di Yogyakarta, Rabu (13/09/2023).
Menurut Bendara, Indonesia, termasuk DIY perlu mengimplementasikan sustainable tourism atau pariwisata berbasis lingkungan. Sebab banyak industri pariwisata yang hanya mengedepankan keuntungan alih-alih keberlangsungan lingkungan
Bahkan, ada juga yang memiliki kecenderungan merusak, baik segi alam maupun budaya. Karenanya dibutuhkan peran pemangku kebijakan untuk menekan dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan sektor pariwisata.
Baca Juga:Dubes Turki Lirik Potensi Kerjasama Pendidikan hingga Pariwisata di Sumbar, Begini Respon Mahyeldi
Karenanya untuk menghadapi ketatnya persaingan dan tantangan yang cukup kompleks, industri dan akademisi pariwisata dituntut tidak sekadar mengajarkan kemampuan masak yang kompeten dan bisa mengikuti perkembangan zaman namun juga yang dapat mengantisipasi adanya dampak negatif sektor tersebut.
"Pariwisata tidak hanya perihal uang dan cantiknya [tempat wisata], instagramable-nya. Tapi pariwisata juga punya dampak negatif. Nah pemangku kebijakan ini lah yang mengupayakan dan menekan negativitas," kata dia.
Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY, Aris Junaidi mengungkapkan, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata. Sebab kunjungan wisatawan di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mulai mengalami peningkatan pasca pandemi.
Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli 2023 lalu mencapai 1 juta lebih. Kenaikan kunjungan tersebut menjadi bukti potensi pariwisata di Indonesia sangat besar.
"Perlu adanya upaya keras di dalam meningkatkan daya saing bangsa dengan menyediakan sumber daya manusia pariwisata unggul dan berkualitas karena belum mencukupi," tandasnya.
Baca Juga:Ini Pentingnya Digitalisasi Dalam Sektor Pariwisata
Karenanya Aris berharap perguruan tinggi pariwisata bisa meningkatkan kualitas pendidikannya. Investasi di bidang SDM pariwisata harus dilakukan agar negara ini mampu bersaing dengan negara-negara lain.
"Perguruan tinggi perlu terlibat dalam industri [pariwisata] yang memiliki kualifikasi yang tinggi dan kompeten. Jadi tidak hanya berada pada tataran operasional atau tenaga teknis saja tetapi juga pada tataran akademisi teknokrat dan profesional," ungkapnya.
Ketua Stipram Suhendroyono menambahkan, perguruan tinggi pariwisata selalu dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan unggul di bidang pariwisata yang berdaya saing tinggi dan eksis dalam pasar global. Walaupun dalam realitanya untuk mewujudkan hal itu tidak mudah.
"Namun dengan dukungan banyak semua itu bisa diatasi dan dilaksanakan dengan baik," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi