BPBD DIY Catat 21 Kecamatan Terdampak Kekeringan, Droping Air Mulai Digencarkan

Droping air bersih ke sejumlah titik kekeringan juga dilakukan bersama dengan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 29 September 2023 | 15:40 WIB
BPBD DIY Catat 21 Kecamatan Terdampak Kekeringan, Droping Air Mulai Digencarkan
Mobil tangki untuk droping air bersih di DIY. [Antara]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat sudah ada sebanyak 21 kecamatan di DIY yang mulai terdampak kekeringan. Hal ini menyusul musim kemarau panjang yang masih melanda.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad menuturkan puluhan kecamatan yang terdampak kekeringan itu tersebar di sejumlah kabupaten. Di antaranya Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul dan Sleman.

"Iya jadi dampak kekeringan sudah mulai dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah," kata Noviar, Jumat (29/9/2023).

Tak tinggal diam, disampaikan Noviar, pihaknya sudah mulai bergerak untuk menyalurkan air bersih. Droping air bersih ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sementara ini.

Baca Juga:Warga Bojonegoro Terima Bantuan Air Bersih dan Sumur Bor untuk Hadapi Kekeringan

"BPBD DIY sudah melakukan droping air ke Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo. Sudah mulai kota gunakan dana tanggap darurat di Kulon Progo," ujarnya.

BPBD DIY tidak hanya sendirian dalam mengatasi dampak kekeringan ini. Droping air bersih ke sejumlah titik kekeringan juga dilakukan bersama dengan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.

"Ada 100 titik dilakukan droping air bersama Dinas Sosial dengan 35 tanki air bersih," terangnya.

Selain dari BPBD dan Dinsos DIY, kata Noviar, sejumlah elemen dan instansi lain pun memberikan perhatian terhadap dampak kekeringan ini. Masyarakat umum bekerja sama dengan TNI juga dalam melakukan droping air bersih.

Ia menuturkan masing-masing kabupaten terdampak kekeringan pun telah bergerak memberikan bantuan itu. Sehingga sampai sejauh ini masih dapat tertangani dengan cukup baik.

Baca Juga:Dilanda Kekeringan, Warga Karawang Beli Air Bersih dengan Harga yang Mahal

Dalam kesempatan ini, Noviar meminta masyarakat tidak lengah atau bahkan sengaja melakukan berbagai aktivitas yang dapat memicu kebakaran. Apalagi misalnya dengan membakar sampah sembarang

"Fokus perhatian kami mengingatkan masyarakat agar tak bakar sampah sebab nanti berpotensi merembet ke kebakaran hutan. Di Srumbung Magelang, 37 hektar area semak terbakar, itu bukan wilayah DIY tapi ada di perbatasan maka kita turut bantu," terangnya.

Dari sisi kesehatan, pihaknya meminta masyarakat lebih menjaga imunitas masing-masing. Pasalnya kemarau berkepanjangan ini berdampak pula pada kesehatan masyarakat.

"Kekeringan sudah mengganggu kesehatan, angka pasien Ispa ini mulai naik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini