Didemo Warga, Tambang Urug untuk Jalan Tol yang berada di Gunungkidul Akhirnya Ditutup

Sebelum penutupan tersebut dilakukan, aksi puluhan warga Serut nyaris ricuh.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 02 Oktober 2023 | 20:25 WIB
Didemo Warga, Tambang Urug untuk Jalan Tol yang berada di Gunungkidul Akhirnya Ditutup
Suasana penjagaan warga sebelum demo terhadap keluhan warga terhadap perusahaan tambang yang mengurug gunung di Kalurahan Serut Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Senin (2/10/2023).

Tak berhenti di sana, terkait dengan masalah kegiatan aktivitas-aktivitas dengan lalu lalang truk yang seakan-akan tidak terkoordinir dengan baik, hal itu selalu menimbulkan macet.

"Ketika menemui pihak PT malah terjadi benturan sehingga warga datangi kantor ESDM. ESDM mengeluarkan arsip SP 1 tanggal 9 Februari 2023 yang isinya peringatan keras tambang itu dihentikan. Maka kami meminta ditutup," ujar dia.

Pernyataan Lurah Serut

Lurah Serut, Sugiyanto mengatakan dirinya tidak mengetahui asal mula tambang tersebut ada di Kalurahan Serut, karena dirinya baru menjabat setahun. Sepanjang yang dia tahu, tambang tersebut untuk urug jalan tol.

Baca Juga:Sempat Diresmikan Menhan, Sumur Bor yang Dibangun Prabowo Subianto di Gunungkidul justru Bikin Kecewa Warga

Meski demikian, pihaknya memang telah berkali-kali memanggil perusahaan penambang tersebut dan memang tidak bisa menunjukkan izinnya. Dirinya baru mengetahui kalau ternyata ESDM mengeluarkan peringatan untuk dihentikan sepekan ini.

"Padahal surat itu tertanggal 9 Februari 2023. Lantas suratnya ke mana. Di samping itu, kami tidak berwenang melakukan penutupan, wewenangnya ESDM Provinsi," tegas dia.

Situasi sedikit memanas karena hingga selepas Dzuhur baik perusahaan ataupun Dinas ESDM DIY belum hadir. Warga yang tak sabar akhirnya menuju ke tambang yang berjarak 1 kilometer dari Balai Kalurahan. Tambang tersebut kebetulan letaknya berada di perbatasan antara Klaten, Jawa Tengah dengan Gunungkidul.

Sesampai di tambang, mereka disambut oleh orang-orang dari perusahaan tambang. Warga kemudian memblokade jalan masuk ke tambang kemudian memasang batu-batu ke tengah jalan hingga mengecornya dengan semen.

Sempat terjadi aksi dorong antara warga dengan perwakilan dari perusahaan tambang. Orang-orang perusahaan tambang menuding warga menghilangkan mata pencaharian mereka.

Baca Juga:Kekeringan di DIY Meluas, Proyek Sumur Bor yang Rusak Dipertanyakan

Namun, aparat keamanan yang berjaga sejak pagi bergerak cepat. Akhirnya berhasil meredam emosi kedua belah pihak hingga akhirnya kericuhan terhenti. Dan di Balai Kalurahan, nampak rombongan ESDM, Sat Pol PP serta Camat terlihat hadir dan kemudian berembug.

Setelah terjadi adu argumen dan sempat perang emosi, pihak ESDM akhirnya melakukan penutupan tambang tersebut.

Sementara, Perwakilan Dinas ESDM DIY, Sri Haryanto memastikan bahwa pihaknya menutup tambang tersebut. Dengan demikian aktivitas penambangan dilarang lagi dilakukan.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak