SuaraJogja.id - Polda DIY mulai mempersiapkan jajarannya untuk pengamanan Pemilu 2024 mendatang. Salah satunya dengan menggelar Latihan Pra Operasi Mantap Brata Progo 2023-2024.
Acara tersebut diikuti oleh Pejabat Utama Polda DIY dan perwakilan personel Polda DIY yang terlibat ops serta Polres dan Polresta jajaran yang mengikuti secara virtual melalui zoom.
Latihan tersebut diadakan dalam rangka persiapan pengamanan Pemilu 2024 dan nantinya seluruh personel yang terlibat akan dibagi menjadi 7 Satgasda.
Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, menjelaskan bahwa Operasi Mantap Brata Progo ini akan dilaksanakan selama 222 hari dimulai 19 Oktober 2023. Hal ini guna melakukan pengawasan dan pengamanan dalam tahapan pemilu yang bergulir.
Baca Juga:Gerakan Masif di Markas Banteng, Relawan Prabu Jalin Komunikasi Antar Rumput
"Di tahun 2023 ini, Polda DIY telah mempersiapkan personel untuk mengamankan tahap pendaftaran Capres dan Cawapres serta kampanye," kata Arianto, dalam keterangannya, Rabu (4/10/2023).
Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan bahwa Pemilu 2024 adalah ajang yang sangat penting bagi Indonesia. Sebab merupakan salah satu proses menuju Indonesia Emas 2045.
"Untuk itu, perlu kehadiran Polri guna menanggulangi berbagai potensi yang dapat memicu kerawanan menjelang maupun selama Pemilu 2024," ujar Suwondo.
Suwondo juga berpesan kepada seluruh jajaran untuk selalu menjaga netralitas Polri dan melatih pola pengamanan sesuai ancaman pada tiap tahapan agar Pemilu berjalan dengan lancar.
"Terutama kita di Yogyakarta, [Pemilu] haruslah berjalan lancar, karena Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa yang tentunya menjadi sorotan di Indonesia," tegasnya.
Baca Juga:Singgung Sosok Bohir Biayai Kampanye, Kaesang: Nanti Minta Balik Modal Kalau Menjabat
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam pesta demokrasi 2024 nanti. Apalagi kini jumlah provinsi di Indonesia pun telah bertambah dari 34 menjadi 38.
"Jadi dengan civitas akademika dengan tokoh-tokoh agama, dengan tokoh masyarakat kita selalu saling mengingatkan bahwa Indonesia butuh yang namanya Persatuan dan kesatuan untuk menjaga agar kita bisa take off menuju Indonesia emas 2045," kata Listyo usai memberi kuliah kebangsaan di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Jumat, 29 September lalu.
Perbedaan pendapat hingga pilihan, kata Listyo merupakan hal yang wajar. Namun persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga keutuhannya.
"Polri siap bersama seluruh kekuatan yang kita miliki bekerja sama dengan teman-teman dari TNI dan selurub stakeholder terkait untuk mengamankan rangkaian kegiatan pemilu. Dan kita bawa demokrasi kita demokrasi yang mapan, demokrasi yang modern, demokrasi yang menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk menjadi negara maju," katanya.