SuaraJogja.id - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep bertemu Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Jumat (06/10/2023). Dalam pertemuan tertutup ini, Kaesang mendapat sejumlah wejangan.
Haedar dalam kesempatan itu meminta Kaesang sebagai Ketum PSI bisa menjadikan agama sebagai pondasi dalam berpolitik. Dengan demikian dia bisa berpolitik dengan sopan santun.
"Alhamdulilah lancar kami lebih tentang negara, bagaimana agama itu menjadi salah satu pondasi kita berpolitik itu kurang lebih," papar Kaesang.
Putera bungsu Presiden Joko Widodo (jokowi) tersebut mengungkapkan, meski membicarakan politik, dalam pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan terkait calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (wacapres) yang akan diusung PSI.
Baca Juga:Kaesang Blak-blakan Keluar Grup WA Keluarga Jokowi, Alasannya Gara-gara Ulah Om Setiap Pagi
"Enggak ada bahas capres, [saya] enggak berani," tandasnya.
Setelah pertemuan dengan Haedar Nashir, Kaesang berencana akan bertemu kader-kader PSI. Diantaranya kader PSI di Bandung, Manado, NTT, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Minggu ini di Bandung, Manado, NTT, Jatim, DIY dan Jateng," jelasnya.
Sementara Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti mengungkapkan apresiasi Kaesang datang ke PP Muhammadiyah untuk meminta nasehat para pimpinan. Hal itu merupakan inisiatif positif dari Kaesang sebagai pimpinan parpol.
"Sebagai ketua umum psi yang bar, [kaesang] mohon nasihat, saya kira inisiatif baik. Intinya minta nasihat, masukan kepada pak haedar," jelasnya.
Baca Juga:Kaesang Kenakan Pakaian Khas Jokowi saat Kunjungi Muhammadiyah Hari Ini
Dalam pertemuan itu, Haedar memberikan tiga nasehat kepada Kaesang. Dia harus mempedomani Indonesia yang memiliki nilai agama, nilai budaya, dan nilai Pancasila dalam berpolitik.
"Apapun pandangan politiknya budaya sopan santun harus dipelihara, sehingga terlihat lebih kalem ketum psi ini. Isinya tiga hal itu saja," tandasnya.
Sayuti pun membenarkan pernyataan Kaesang yang tidak membicarakan capres dan cawapres dengan Muhammadiyah. Termasuk meminta dukungan dari Muhamadiyah untuk menjadi cawapres pada pilpres 2024 mendatang.
"Sama sekali enggak ada [pembicaraan capres dan cawapres], mas kaesang sangat mengerti posisi pak haedar. Ketemu tokoh senior dan ingin nasihat itu saja," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi