SuaraJogja.id - Merangkaknya harga kebutuhan pokok membuat sejumlah warga Jogja mulai merasakan dampaknya. Siasat pun mulai diterapkan demi agar tak boncos di akhir bulan.
Penjaja warteg di kawasan Perumnas, Jogja, Gun (30) mengaku sudah menyiapkan siasat agar tak merugi di tengah naiknya harga kebutuhan pokok dalam kurun sepekan belakangan ini.
Salah satu siasat yang digunakan Gun adalah dengan mengurangi komposisi dan porsi dari masing-masing masakan, termasuk nasi.
"Ya caranya komposisinya dikurangi, harga harus tetap sama, tapi itu tadi porsinya harus bisa dikurangi. Kenaikan harga di pasar kan sudah sejak dua bulan yang lalu, sampai sekarang ya strateginya dengan mengurangi porsi makanan yang diberikan pada pembeli, agar harganya tetap sama", ucap Gun.
Baca Juga:Jadwal SIM Keliling Jogja, Nikmati Proses yang Mudah dan Praktis
Beruntung, kenaikan harga bahan pokok di pasar yang mulai terjadi sejak bulan Agustus 2023 ini tak membuat para pelanggan wartegnya ngacir.
Ia mengaku pelanggannya masih banyak yang setia bersantap di warteg miliknya.
Sementara itu berdasar pantauan di sejumlah pasar di wilayah Jogja utara, harga kebutuhan pokok memang tengah meroket.
Tak sedikit bahkan yang kini harganya dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Yuni (68), salah satu pedagang di Pasar Condongcatur menyebut beras yang semula berada di harga Rp13.000-Rp13.700 kini naik menjadi Rp14.000-Rp16.500.
Baca Juga:Diujicoba Tiga Bulan, Trans Jogja Boleh Lawan Arus di Pasar Kembang
Selain beras, minyak juga mengalami kenaikan walaupun relatif kecil. Sebelumnya harga minyak berada di Rp13.500, sekarang menjadi Rp13.750.
"Beras naiknya cukup lumayan sih, dulu sekitar Rp13.500-Rp13.700, sekarang jadi Rp14.000-Rp16.500. Kalau minyak, tidak terlalu jauh naiknya. Dari Rp13.500 sekarang jadi Rp13.750. Telur sih tiap hari naik turun ya harganya, rata-rata di Rp23.500.", ujar Yuni.
Begitu juga dengan yang dijelaskan oleh Sum (54), salah satu pedagang di Pasar Demangan.
Ia menyebut beras dan sejumlah sayuran naik cukup lumayan.
Beras yang semula di harga Rp12.000-Rp13.000, sekarang jadi Rp14.000-Rp15.000. Lalu selada dari Rp10.000 jadi Rp20.000.
Pakcoy awalnya Rp15.000-Rp20.000 sekarang jadi Rp40.000. Kol juga naik meski hanya naik Rp1.000, asalnya Rp6.000 jadi Rp.7.000.
Untuk harga-harga yang tidak naik menurut Sum itu ada minyak, dan telur.
"Betul, harga pada naik. Beras sekarang jadi Rp14.000-Rp15.000, padahal awalnya Rp12.000-Rp13.000. Terus selada juga asalnya Rp10.000 sekarang jadi Rp20.000. Pakcoy satu tangkai gini dulu Rp15.000-Rp20.000, sekarang jadi Rp40.000. Kol cuma naik Rp1.000 sih, dari Rp6.000 ke Rp7.000. Kalau minyak dan telur itu ngga naik.", ujar Sum.
Kontributor: Fristian Setiawan