Tujuh Ribu Kades dan Pamong Deklarasi Pemilu Damai, Sri Sultan bakal Sampaikan Sapa Aruh

Menurut Suhadi, para kades, lurah dan pamong juga meminta arahan kepada Sri Sultan agar mereka benar-benar bisa menjadi garda terdepan

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 18:50 WIB
Tujuh Ribu Kades dan Pamong Deklarasi Pemilu Damai, Sri Sultan bakal Sampaikan Sapa Aruh
Sekjen Nayantaka, Suhadi dan Sekda DIY, Beny Suharsono menyampaikan rencana Sapa Aruh di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (27/102/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X akan kembali menyampaikan Sapa Aruh. Berbeda dari sebelumnya yang digelar terbatas di Kompleks Kepatihan, kali ini Sapa Aruh akan disampaikan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda di Monumen Jogja Kembali (Monjali), Sabtu (28/10/2023).

Sapa aruh akan dihadiri sekitar 7 ribu kepala desa (kades), lurah dan pamong lima kabupaten/kota. Sultan akan menyaksikan ribuan kades dan pamong yang akan melakukan deklarasi pemilu damai.

"Pada prinsipnya ini adalah deklarasi seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban [pemilu], menghormati perbedaan dan mengedepankan kepentingan umum, memperkokoh bhineka tunggal ika dalam kehidupan bermasyarakat sebagai keluarga besar," papar Sekjen Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan DIY Nayantaka, Suhadi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (27/102/2023).

Menurut Suhadi, para kades, lurah dan pamong juga meminta arahan kepada Sri Sultan agar mereka benar-benar bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga kerukunan saat pemilu. Dengan demikian pesta demokrasi mendatang bisa dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga:Pemilu 2024, KPU Sumbar Butuh 88.203 Kotak Suara dan 70.276 Bilik Suara

Terlebih saat pilkada maupun pilpres mendatang, potensi friksi di masyarakat akan semakin meningkat akibat perbedaan pilihan. Termasuk kemungkinan munculnya politik identitas yang bisa memecah belah bangsa.

"Jadi ikrar deklarasi ini diharapkan membuat pemilu bisa dilaksanakan dengan lebih baik," ujarnya.

Sementara Sekda DIY, Beny Suharsono mengungkapkan melalui deklarasi tersebut, Pemda DIY meminta agar para kades, lurah dan pamong untuk bersikap netral dalam pemilu. Terutama mereka yang berstastus Aparatur Sipil Negara (ASN).

"ASN harus netral, membuat pakta integritas," ujarnya.

Beny berharap deklarasi bertajuk 'Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi itu bisa menegaskan menegaskan sikap dan tekad para lurah dan pamong kalurahan sebagai Pemangku Keistimewaan dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, aman, damai, dan bermartabat.

Baca Juga:Ribuan Spanduk Persiapan Pemilu di Batam Melanggar, Paling Banyak Ganggu Ruang Terbuka Hijau

"Sebab, Jogja Istimewa bukan hanya untuk DIY saja, tapi juga untuk Indonesia," kata dia.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini