Menteri PPN/Bappenas Minta Warga Tanam Pohon Setiap Beli Baju Baru

Menurut Suharso, emisi karbon tidak hanya merusak udara. Namun juga berdampak pada kerusakan tanah.

Galih Priatmojo
Minggu, 05 November 2023 | 17:46 WIB
Menteri PPN/Bappenas Minta Warga Tanam Pohon Setiap Beli Baju Baru
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan paparannya dalam Summer Soiree for Suistanaibality di Yogyakarta, Minggu (05/11/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meminta masyarakat ikut bertanggungjawab dalam mengatasi masalah perubahan iklim akibat emisi karbon. Salah satunya dengan menanam pohon setiap membeli baju baru. 

Sebab baju atau pakaian merupakan salah satu pencemar terparah dan mendatangkan malapetaka pads lingkungan. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis seperti poliester, nilon dan akrilik mengandung bahan kimia beracun, yang melekat pada bahan atau melalui penyerapan deterjen dan racun lainnya, yang berdampak buruk pada ekosistem perairan, mentransfer polutan ke jaringan hewan. Bahkan mengeluarkan gas seperti N2O yang 300 kali lebih merusak daripada CO2.

"Bayangkan saja kalau satu baju bisa merusak lingkungan, berapa baju yang dibeli tiap hari bisa menghasilkan emisi karbon," papar Suharso dalam Summer Soiree for Suistanaibality di Yogyakarta, Minggu (05/11/2023).

Menurut Suharso, emisi karbon tidak hanya merusak udara. Namun juga berdampak pada kerusakan tanah.

Baca Juga:LEKAT: Cerita Herryadi Baiin: Sempat Pupus Jadi Polisi Hingga Kini Jadi GM Queen of the South Yogyakarta

Karenanya dengan menanam pohon, maka setiap orang yang membeli pakaian perlu berperan mengurangi kerusakan lingkungan dengan menanam pohon.

"Kalau merasa bersalah ya tiap beli baju ya tanam pohon, kalau tidak ya tidak perlu [beli baju]. Kalau mau melakukan [tanam pohon] itu hebat karena jejak karbon sulit hilang," tandasnya.

Pemerintah sendiri saat ini mentsrgetkab kebijakan transisi energi bisa mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang. Kebijakan transisi energi diharapkan dapat membuat peralihan menuju energi bersih.

Pemerintah juga berupaya menyediakan energi yang adil, inklusif dan berkelanjutan. Terlebih transisi energi memegang peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim global.

"Generasi muda diharapkan ikut berperan [mengatasi perubahan iklim] sesuai kapasitasnya," imbuhnya

Baca Juga:Sidang Perdana Kasus PHK Jurnalis Akurat.co, Tergugat Mangkir Tak Hadir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini