Harga Bahan Pangan di Jogja Masih Alami Kenaikan, Ida Habibah Sebut Cabai Naik Hingga Lima Kali Lipat

Harga kebutuhan pokok di Jogja dalam beberapa hari terakhir meroket. Sejumlah warga pun sempat mengeluhkan atas kenaikan harga bahan pangan tersebut.

Galih Priatmojo
Senin, 06 November 2023 | 16:43 WIB
Harga Bahan Pangan di Jogja Masih Alami Kenaikan, Ida Habibah Sebut Cabai Naik Hingga Lima Kali Lipat
Harga sayur dan cabai di Pasar Beringharjo naik signifikan, Senin (06/11/2023). [ Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Harga sejumlah bahan pangan di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan cukup signifikan. Tak tanggung-tanggung, kenaikan mencapai lebih dari lima kali lipat.

"Harga cabai naik lima kali lipat minggu ini," ujar salah seorang pedagang sayur di Pasar Beringharjo, Ida Habibah, Senin (06/11/2023).

Ida menyebutkan, kenaikan terjadi untuk semua jenis cabai seperti cabai rawit, rawit lalap, keriting merah, keriting hijau, teropong hijau-merah. Contohnya cabai rawit yang harganya mencapai Rp 80 ribu per kg.

"Kemarin [harga capai rawit] sempat Rp 85 ribu [per kg], kemungkinan besok naik lagi. Untuk cabai hijau yang biasanya paling mahal Rp25 ribu [per kg], sekarang menginjak Rp45 ribu-Rp50 ribu," ungkapnya.

Baca Juga:Harga Cabai Makin Pedas, Naik di 300 Kabupaten/Kota

Selain cabai, harga sayur mayur juga mengalami kenaikan cukup tinggi. Contohnya brokoli dari harga Rp 15-20 ribu per kg menjadi Rp35 ribu per kg.

Bunga kol yang biasanya Rp15 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg. Sawi sendok dari Rp8 ribu per kg menjadi Rp14 ribu per kg. 

"80 persen sayur mayur mengalami kenaikan yang sangat signifikan," tandasnya.

Ida menambahkan, kemarau panjang dimungkinkan menjadi penyebab kenaikan harga sayur mayur. Sebab pasokan dari petani juga mengalami penurunan saat ini.

Padahal saat musim penghujan ataupun pandemi COVID-19, kenaikan harga dan pasokan masih cukup aman. Karenanya dia tidak berani menjual banyak stok sayuran ke pasar.

Baca Juga:Peran Penting Petani bagi Kehidupan dalam Ulasan Buku "Siapa Mau Jadi Petani?"

Apalagi pembeli pun mengurangi jumlah pembelian akibat naiknya harga. Bahkan beberapa pembeli batal setelah tahu harga sayuran dan cabai yang lebih tinggi dari daging sapi maupun ayam.

"Kami tidak mau ambil resiko kalau sewaktu-waktu harga turun drastis atau tidak laku karena konsumen mengurangi pembelian," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini