Dinkes Sleman Siapkan Sederet Strategi Tekan Kasus Covid-19 saat Nataru

Mengingat tak jarang peningkatan kasus Covid-19 itu dibarengi dengan munculnya varian baru. Namun masyarakat diminta tak terlalu khawatir

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 11 Desember 2023 | 14:30 WIB
Dinkes Sleman Siapkan Sederet Strategi Tekan Kasus Covid-19 saat Nataru
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyiapkan sederet strategi untuk menekan angka kasus Covid-19 di wilayahnya. Terlebih menyambut momen libur Natal dan tahun baru (nataru) yang tinggal menghitung hari.

"Strategi yang pertama kita tetap melaksanakan 3T testing, tracking dan treatment," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, ditemui di kantornya, Senin (11/12/2023).

Cahya melanjutkan, pihaknya akan memperkuat surveilans yang ada di lapangan. Sehingga dapat menindaklanjuti dengan cepat laporan atau temuan yang masuk terkait kasus Covid-19. 

"Kalau ada laporan dari rumah sakit seperti ada yang positif seperti itu langsung dilakukan surveilans. Sehingga 3T ini masih menjadi alat utama kita untuk strategi mengendalikan covid di Sleman," ungkapnya. 

Baca Juga:Program SIKAT TB Berjalan Positif, Dinkes Sleman Optimis Capai Target Eliminiasi Tuberkulosis di 2030

Selain itu, kata Cahya, pihaknya mendorong rumah sakit dan puskesmas untuk menyiapkan ruangan-ruangan darurat jika memang diperlukan. Hal tersebut sebagai upaya antisipasi ketika gelombang Covid-19 muncul kembali.

Mengingat tak jarang peningkatan kasus Covid-19 itu dibarengi dengan munculnya varian baru. Namun masyarakat diminta tak terlalu khawatir mengingat sudah mendapat vaksin sebelumnya.

"Kemudian mendorong untuk Puskesmas dan rumah sakit ini selain melakukan 3T juga menyiapkan ruangan-ruangan yang nanti akan diperlukan kalau itu terjadi gelombang lagi tapi mudah-mudahan tidak ya," ucapnya.

Selanjutnya, Cahya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan prokes serta memberdayakan gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Pemakaian masker bagi orang-orang yang sakit pun harus dilaksanakan. 

Secara treatment sendiri, diungkapkan Cahya masih akan sama seperti sebelumnya. Baik terkait pengobatan maupun isolasi mandiri yang diperlukan.

Baca Juga:Menakar Strategi PDIP Soal Pro Kontra Status Gibran Rakabuming Raka usai Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Selain itu, vaksinasi juga menjadi bagian yang penting bagi masyarakat. Berdasarkan data dari Dinkes Sleman, angka vaksinasi di wilayahnya sudah cukup menggembirakan.

Untuk dosis pertama capaian sudah berada di angka 95 persen, lalu dosis kedua mencapai 89,9 persen. Lalu pada dosis ketiga atau booster pertama sudah mencapai 57,13 persen.

"Nah dosis keempat atau booster kedua ini agak rendah capaian kita yakni 4,92 persen, tapi ini masih di atas nasional kalau nasional hanya 3 persen," terangnya. 

Saat ini, diungkapkan Cahya, stok vaksin di Sleman sendiri masih kosong. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan provinsi untuk meminta lagi stok vaksin Covid-19 yang dibutuhkan.

Bagi masyarakat yang belum mendapat vaksin Covid-19 booster kedua bisa langsung ke fasyankes terdekat. Setelah stok vaksin kembali terisi, maka masyarakat akan langsung dilayani kembali.

"Vaksin masih kita layani karena vaksin untuk Booster ke-2 di masyarakat masih rendah sekali. Ini harus ditingkatkan sampai akhir tahun tapi sekarang vaksin masih kosong, kita masih mencoba minta lagi ini untuk ditingkatkan karena sampai Desember masih gratis, saya nggak tahu nanti tahun depan kebijakannya apa berbayar atau seperti apa," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini