Waspadai Sejumlah Jalur Rawan Kecelakaan di Sleman saat Mudik Lebaran 2024

Selain Jalan Kaliurang yang dianggap rawan mengingat jumlah kasus laka lantas meningkat. Jalur Prambanan-Kalasan pun harus menjadi perhatian para pengguna jalan.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 28 Maret 2024 | 19:15 WIB
Waspadai Sejumlah Jalur Rawan Kecelakaan di Sleman saat Mudik Lebaran 2024
kawasan Jalan Kaliurang

SuaraJogja.id - Polresta Sleman serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memetakan sejumlah ruas jalan yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas di wilayahnya. Para pemudik dan wistawawan saat momen Lebaran 2024 nanti diimbau lebih waspada.

Wakasat Lantas Polresta Sleman, AKP Arfita Dewi menuturkan terdapat pergeseran ruas jalan yang cukup rawan laka lantas di Sleman. Jika sebelumnya ada di Jalan Siliwangi kini telah bergeser ke Jalan Kaliurang

"Untuk dua bulan terakhir yang rawan kecelakaan di Sleman yang tadinya di Jalan Siliwangi sudah bergeser di Jalan Kaliurang dari kilometer 4 sampai 17," kata Fita, Kamis (28/3/2024).

Selain Jalan Kaliurang yang dianggap rawan mengingat jumlah kasus laka lantas meningkat. Jalur Prambanan-Kalasan pun harus menjadi perhatian para pengguna jalan.

Baca Juga:Tercatat masih Ada 118,6 Kilometer Jalan di Sleman yang Rusak Ringan Jelang Arus Mudik Lebaran 2024

"Kemudian Jalan Solo di Jalur Prambanan-Kalasan. Untuk update karena setiap bulannya tidak tetap. Belum termasuk (jalur) blackspot namun rawan kecelakaan. Jadi pada saat ini di Jalan Kaliurang dan Jalan Solo," terangnya. 

Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Pramana menambahkan ada jalur Prambanan atas yang masih cukup rawan terjadi kecelakaan. Mengingat lokasinya jalan yang cukup terjal dan naik turun.

"Khususnya untuk jalur bahaya bagi para pemudik yang baru masuk ke Jogja, utamanya di Prambanan atas yaitu jalur breksi dan jalur pereng. Ketinggiannya hampir 30 derajat (kemiringan), karena kendaraan-kendaraan itu rata-rata didesain 25 derajat," ucapnya.

Bukan tanpa upaya, Dishub Sleman pun telah memberikan sejumlah tanda atau rambu lalu lintas bagi para pengemudi yang melintas jalur-jalur tersebut. 

"Kemudian langkah-langkah yang sudah kami lakukan, kita pasang di sana rambu-rambu untuk bergeser ke gigi paling rendah, baik dari atas maupun dari bawah. Termasuk pembatasan untuk bus tidak boleh naik yang dari arah pereng," ungkapnya.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Dinas Pariwisata Gunungkidul Petakan Wisata Pantai yang Berpotensi Ramai Pengunjung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini