Hadiri HUT TNI AU Ke 78 Di Yogyakarta, Panglima TNI Dorong Agar AU Adaptif Terhadap Perkembangan Geopolitik Global

Panglima TNI mengatakan kondisi geopolitik di Timur Tengah saat ini telah memanas setelah Iran meluncurkan serangan Drone dan rudal ke Israel.

Galih Priatmojo
Senin, 22 April 2024 | 14:59 WIB
Hadiri HUT TNI AU Ke 78 Di Yogyakarta, Panglima TNI Dorong Agar AU Adaptif Terhadap Perkembangan Geopolitik Global
Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto melakukan inspeksi pasukan dalam rangka HUT TNI AU Ke 78 di Lapangan Kesatrian AAU Yogyakarta. (kontributor/julianto)

SuaraJogja.id - Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto meminta TNI Angkatan Udara (AU) untuk bersikap adaptif terhadap perkembangan geopolitik global yang belakangan terjadi. Modernisasi alutsita menjadi sebuah keharusan untuk menyikapi perkembangan geopolitik global tersebut. 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI Angkatan Udara (AU) ke 78 yang dilaksanakan di Lapangan Ksatrian Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto Yogyakarta, Senin (22/4/2024).  

Panglima TNI mengingatkan berpesan pentingnya TNI AU sebagai pengawal Dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis, termasuk teknologi. Hal tersebut perlu dilakukan demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Belakangan ini kondisi geopolitik di Timur Tengah memanas dan tataran regional juga masih dinamjs. 

Baca Juga:Angkat Isu Pernikahan Dini, Film Dua Hati Biru Beberkan Dampak Kesehatan Mental

Dia menyebut kondisi geopolitik di Timur Tengah saat ini telah memanas. Di satu sisi di tataran regional Laut Cina Selatan hingga saat ini masih memiliki konflik yang belum dapat diselesaikan hingga tuntas padahal setiap bangsa memiliki kepentingan. 

Panglima TNI mengatakan kondisi geopolitik di Timur Tengah saat ini telah memanas setelah Iran meluncurkan serangan Drone dan rudal ke Israel. Di mana kemudian direspon oleh Israel dengan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran. 

"pada dataran regional, Laut Cina Selatan hingga saat ini masih memiliki konflik yang belum dapat diselesaikan hingga tuntas," kata dia. 

Di mana kepentingan setiap negara atas wilayah Laut Cina Selatan memberikan dampak terhadap keseimbangan politik di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Sehingga kondisi global dan regional ini secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak pada Bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu, TNI AU  sebagai pengawal Dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis termasuk teknologi yang menyertai demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Baca Juga:Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Masih Luncurkan Awan Panas dan Ratusan Kali Guguran Lava

"Sebagai implementasi dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, TNI angkatan udara secara bertahap setelah meningkatkan kemampuan alutsista,"tambahnya.

Diantaranya dengan berapa pesawat tempur Rafael, peawat angkut C130 j super Hercules, helikopter H 225 M Caracal, pesawat terbang tanpa awak Anka, Rudal GM 403, Rudal nassam dan persenjatan lainnya. selain itu peningkatan kemampuan alutsista juga dilaksanakan melalui program upgrade pesawat f-16 dan modernisasi pesawat C 130 H Hercules. 

Panglima TNI berharap peningkatan kemampuan alutsita tersebut menjadikan TNI Angkatan Udara tidak hanya lebih unggul melainkan juga lebih disegani di kawasan. lebih dari itu kemudian modernisasi yang sudah berjalan diharapkan dapat menjadi titik tolak TNI Angkatan Udara untuk mematangkan konsep postur dan Sentral 2025 2044 sebagai bekal pertahanan matra udara menuju Indonesia emas 2045.

"Wujudkan TNI yang prima dan TNI AU yang ampuh adaptif modern profesional unggul Humanis dan pertahankan tingkat kesiapan operasi dan kemampuan pemeliharaan seluruh alutsista dengan tetap mengedepankan budaya safety serta lakukan terobosan-terobosan yang inovatif dan kreatif sesuai dengan Marwah TNI Angkatan Udara,"tegasnya.

Panglima TNI juga mengapresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Udara yang telah berhasil melaksanakan misi bantuan kemanusiaan ke Palestina baru-baru ini. misi yang dilaksanakan adalah logistik airdrop di Jalur Gaza dengan menggunakan pesawat ada 130 J super Hercules.

Hal tersebut merupakan salah satu wujud pembuktian kemampuan TNI dalam interpreditas dengan militer negara lain sekaligus keberhasilan kemampuan diplomasi kemanusiaan bangsa Indonesia khususnya TNI di percaturan internasional. 

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak