Sewandanan Bakal Dipagar, Puro Pakualaman Persilahkan Warga Beraktivitas di Alun-alun

"Cuma kedepan alun-alun tidak buat kegiatan komersial".

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 13 Mei 2024 | 21:05 WIB
Sewandanan Bakal Dipagar, Puro Pakualaman Persilahkan Warga Beraktivitas di Alun-alun
Suasana Alun-alun Puro Pakualaman, Yogyakarta Senin (13/05/2024) yang rencananya akan dilakukan revitalisasi. [Kontrinbutor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Puro Pakualaman berencana akan melakukan revitalisasi Sewandanan atau Alun-alun yang berada di sisi selatan. Revitalisasi dilakukan pasca pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Pasar Sentul beberapa waktu lalu.

"[Revitalisasi dilakukan untuk] mengembalikan fungsi sediakala sebagai alun-alun. Alun-alun kan tempat masyarakat berkegiatan. Pedagang di sisi timur dan barat kan pindah ke pasar sentul," ujar putera sulung Adipati Pakualaman, BPH Kusumo Bimantoro disela persiapan peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 di Yogyakarta, Senin (13/5/2024).

Menurut Putera Mahkota Puro Pakualaman tersebut, laiknya Keraton Yogyakarta yang juga menutup Alun-alun Utara, Puro Pakualaman nantinya juga menutup Sewandanan dengan pagar. Pemagaran dilakukan karena ada beberapa pedagang lain yang ingin masuk ke area alun-alun untuk berjualan.

"Ditutup [pagar] karena banyak sekali pedagang yang masuk lagi setelah pedagang yang dipindah ke sentul. Pedagang lain mau masuk karena [melihat alun-alun] kosong," tandasnya.

Namun berbeda dari Keraton Yogyakarta yang tidak menggunakan Alun-alun Utara untuk berkegiatan, Puro Pakualaman sebaliknya, ke depan mempersilahkan warga beraktivitas di alun-alun tersebut. Namun alun-alun tidak boleh digunakan untuk kegiatan komersil.

"Cuma kedepan alun-alun tidak buat kegiatan komersial. Kalau mau berjualan tidak di alun-alun tapi di pasar [sentul]. Istilahnya untuk kegiatan non ekonomi seperti olahraga, salat id. Bisa untuk kegiatan masyarakat tapi non ekonomi," paparnya.

Meski dilakukan revitalisasi, lanjut Gusti Kusumo-sapaan BPH Kusumo Bimantoro, Puro belum memastikan sejauh mana pembongkaran alun-alun. Pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak kadipaten dan persetujuan pemerintah daerah (pemda) DIY.

Diharapkan revitalisasi alun-alun bisa dilakukan secepatnya. Namun ditargetkan bisa dilakukan tahun depan pembangunannya.

"Lebih cepat ya lebih baik [revitalisasinya]. Kita sudah mengajukan [rencana revitalisasi], tetapi kita menunggu jadwal dari pemerintah daerah. Kedepan kita belum tahu nantinya alun-alun akan dikasih pasir atau konblok. Akan tetapi akan dipageri, cuma pagarnya tidak full, jadi bisa untuk aktivitas warga," katanya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini