SuaraJogja.id - Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta terus digenjot. Karenanya Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY secara cepat menyelesaikan pemberian bebungah atau uang ganti rugi bagi warga terdampak revitalisasi agar mereka bisa segera pindah dari kawasan tersebut.
"Kita menyelesaikan tata kelola dengan penghuni. Jadi kita selesaikan bebungah, karena kalau enggak selesai, belum bisa merevitalisasi bangunannya," papar Kepala Disbud DIY Dian Lhaksmi Pratiwi dikutip, Selasa (28/5/2024).
Dian menyebutkan, Disbud DIY telah memberikan bebungah kepada warga yang terdampak proyek revitalisasi Benteng Keraton sebesar Rp 80-250 juta per rumah hingga akhir 2023 lalu. Ditargetkan bebungah bisa selesai pada akhir tahun ini.
Pasca diberikan bebungah, warga diminta segera pindah. Dengan demikian Disbud bisa melakukan revitalisasi dan pembongkaran rumah-rumah yang menempel di benteng.
Baca Juga:Sewandanan Bakal Dipagar, Puro Pakualaman Persilahkan Warga Beraktivitas di Alun-alun
"Jadi apa yang sudah kita selesaikan tahun kemarin kita kerjakan tahun sekarang, karena keterbatasan penganggaran di kami jadi kan masih per segmen," jelasnya.
Dian menambahkan, penyelesaian bebungah akan memudahkan Disbud dalam memetakan detail kebutuhan angggaran dalam proyek revitalisasi. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan fasad Benteng Keraton Yogyakarta sesuai fungsinya.
Apalagi saat ini sudah sekitar 50 persen kawasan Benteng Keraton yang sudah direvitalisasi. Selain rumah warga, ada beberapa tempat ibadah yang ikut dibongkar dan dipindahkan ke kawasan lain.
"Seperti kemarin di Mangunan kita nego dengan masyarakat kita coba memberikan alternatif solusi ada lahan yang diberikan oleh Keraton dan masyarakat membangun dari hasil bebungah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Pemkab Bantul Usulkan Dua Pasar Tradisional Ini Dilakukan Revitalisasi Pada Tahun 2024