Dua Minggu Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Bertambah 137 orang

Sejumlah anak di Gunungkidul terjangkit DBD, dua anak dilaporkan meninggal dunia akibat pertolongan yang terlambat dilakukan

Galih Priatmojo
Rabu, 29 Mei 2024 | 16:16 WIB
Dua Minggu Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Bertambah 137 orang
Ilustrasi dbd - perbedaan DBD dan tipes. (Pixabay/wikiImages)

SuaraJogja.id - Kasus dan korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul terus bertambah. Kapanewon Paliyan menjadi wilayah terbanyak warganya yang terserang DBD. 

Hingga saat ini Dinas Kesehatan setempat mencatat sudah ada 803 kasus di Bumi Handayani. 4 di antaranya meninggal dunia karena pertolongan yang terlambat. Semua korban meninggal adalah anak-anak. 

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono menuturkan hingga Senin (27/5/2024) ini pihaknya mencatat ada 803 warga yang terserang DBD. Di mana ada 4 orang yang semuanya anak-anak meninggal dunia. 

"Korban meninggal semuanya anak-anak, " kata dia, Rabu (29/5/2024) 

Baca Juga:DPKP DIY: Panen Padi Januari-April Capai 411.330 ton, Paling Luas di Kabupaten Gunungkidul

Terbaru korbannya adalah bocah berusia 6 tahun asal Kalurahan kapanewon Nglipar. Bocah  meninggal pada 17 Mei 2024. Bocah ini sempat dirawat di RS Panti Rahayu Karangmojo Gunungkidul kemudian dirujuk ke RS Sardjito karena kondisinya menurun. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco menambahkan 803 warga yang terserang DBD. Di mana kasus DBD terbanyak, terjadi di Kapanewon Wonosari, dan Paliyan. 

"Korban meninggal itu rata-rata anak-anak usia korban meninggal mulai 5-14 tahun," tambahnya. 

Pemkab Gunungkidul mencatat kenaikan kasus DBD pada 2024 dibandingkan periode 2023. Bahkan dalam dua minggu terakhir terjadi kenaikan yang cukup signifikan dibanding dengan bulan sebelumnya. 

Pada tahun 2023, tercatat ada 260 kasus demam berdarah di Gunungkidul dengan satu kasus kematian. Sedangkan pada 17 Mei 2024 lalu, kasus DBD di Gunungkidul masih tercatat sebanyak 666 kasus. 

Baca Juga:Gadis Asal Pelosok Gunungkidul Ini Kaget Cover Lagu A Thousand Years Versi Sinden Dilhat 6,1 Juta Kali Dalam Dua Hari

"Sekarang jadi 803 kasus. Penambahan 137 orang dalam dua minggu terakhir," kata dia.

Berbagai upaya mereka lakukan untuk mengendalikan kasus demam berdarah.  Namun upaya yang paling cocok adalah dengan geralan 3R oleh masyarakat itu sendiri 

Oleh karena itu, Pemkab Gunungkidul sedang mengupayakan penambahan anggaran untuk kebutuhan surveilans, pengadaan insektisida, dan larvasida serta fogging.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini