SuaraJogja.id - Sosok gadis asal Kapanewon Tepus Kabupaten Gunungkidul ini mendadak ramai diperbincangkan warganet. Dia adalah Linda Adista, gadis asal Padukuhan Gunungbutak Kalurahan Giripanggung Kapanewon Tepus viral usai video cover lagu Thousand Years dengan cengkok sinden klasik banyak ditonton melalui plafon media sosial.
Dalam akun tiktok perempuan kelahiran 14 Oktober 2001 ini, cover lagu A Thousand Years telah disaksikan 6,1 juta viewrs. Angka tersebut tercapai hanya dalam dua hari setelah video diunggah oleh Linda. Berkat videonya yang viral tersebut, folower Linda juga melonjak dari 40 ribu menjadi 61 ribu dalam dua hari.
Linda sendiri mengaku kaget dan tidak menyangka video cover lagu dari Christina Perri ini bakal ditonton jutaan orang. Padahal awalnya dia hanya iseng ingin mencover lagu berbahasa Inggris dengan cengkok sinden klasik.
"Yaitu spontan. Iseng saja tidak sengaja itu," kata Linda saat ditemui di Taman Kota Wonosari, Jumat (25/5/2024).
Baca Juga:Cegah Penularan Penyakit Jelang Idul Adha, Puskeswan Playen Awasi Lalu Lintas Ternak di Pasar Siono
Hari Rabu (23/5/2024) malam, Linda mengaku gabut karena tidak bisa tidur. Perempuan ini kemudian mencari ide ingin membuat konten di media sosial. Terbesitlah untuk ide untuk menyanyikan lagu A Thousand Years yang berbahasa Inggris dengan cengkok sinden klasik.
Sebelum menyanyikan lagu tersebut, dia sempat berkonsultasi dengan mamak (ibunya) terlebih dahulu. Saat itu ibunya mendukung niatnya tersebut dan berharap agar bisa didengarkan atau dilihat banyak orang.
"Saya tanya mamak. Dan mamak mendukung, beliau bilang 'Rapopo nduk. Sopo ngerti iso viral (Ndak papa nduk. Siapa tahu bisa viral)',"tambahnya.
Sembari rebahan, dia mulai bersenandung dan setelah 5 kali mencoba, dia akhirnya merekamnya. Setelah itu dia mengunggahnya ke akun tiktok @lindaadista. Dia kaget karena setelah satu jam mengunggahnya ternyata sudah disaksikan 10 ribu orang.
Dirinya hanya mengunggahnya di akun tiktok, tidak di akun instagram ataupun Youtube. Dalam dua hari ternyata penontonnya mencapai 6,1 juta orang dan viewernya bertambah dari 41 ribu sampai 61 ribu orang.
Baca Juga:Bawaslu Gunungkidul Upayakan Revisi Perbub Tentang APK
"Kaget aja. Ternyata viral seperti ini,"tuturnya.
Awalnya memang tidak pernah terbesit untuk menjadi seorang penyanyi. Namun sejak kecil dirinya sangat familiar dengan lagu-lagu Iwan Fals yang diputar oleh bapaknya kala itu. Hingga akhirnya dia mulai bersenandung baik di kamar ataupun di kamar mandi.
Lulusan SMK Wonosari tahun 2020 ini mengaku mulai bernyanyi dari panggung ke panggung hajatan 2022. Namun dia sejak kecil dia sudah suka bernyanyi. Darah seninya muncul dari kakeknya yang merupakan tukang kendang dalam group wiyogo (pemain gamelan) wayang di kampungnya.
Meski sejak kecil suka menyanyi namun sulung dua bersaudara ini baru berani tampil di atas panggung ketika acara perpisahan SMP. Semasa SMA dia kemudian berlatih vokal dengan player (pemain) organ tunggal yang mengetahui dirinya bisa bernyanyi.
Tahun 2022 yang lalu putra pasangan petani Jumari-Rubekti mulai bernyanyi di hajatan. Dia ingat saat pertama kali menyanyi di hajatan, dia sama sekali tidak dibayar. Baru pada kesempatan kedua dirinya mendapatkan upah sekitar Rp50.000 untuk menyanyi dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.
"Meski hanya Rp 50 ribu tapi senengnya bukan main," kata dia.