SuaraJogja.id - Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY Yuna Pancawati memastikan ketersediaan hewan ternak untuk kurban pada Idul Adha 2024 mendatang di seluruh wilayah DIY cukup. Kenaikan harga hewan ternak pun disebut tidak terlalu signifikan.
"Secara umum hari ini, pantauan terakhir kami, sudah dari minggu kemarin pantauan kami secara global mencukupi dan harga juga tidak ada kenaikan yang cukup signifikan. Sehingga di idul adha kondisi untuk hewan ini cukup tersedia dengan harga yang juga terkendali," kata Yuna ditemui di Pasar Hewan Ambarketawang, Selasa (4/6/2024).
Hal itu diungkapkan setelah pihaknya melakukan pemantauan langsung ke semua kabupaten/kota yang ada di DIY. Selain stok yang mencukupi, kesehatan hewan pun menjadi perhatian semua pihak.
Yuna memastikan hewan-hewan ternak untuk kurban itu terus dipantau oleh puskeswan dan dokter hewan di masing-masing wilayah. Termasuk dengan pemberian vaksinasi untuk mencegah sejumlah penyakit menular.
Baca Juga:Polda DIY Tangani 72 Kasus Kekerasan Seksual Sejak Januari-Mei 2024, Korban Kebanyakan Anak-anak
"Semuanya dalam kondisi baik, sapi-sapinya tidak ada yang sakit karena selalu dipantau puskeswan di masing-masing wilayahnya. Ketersediaan cukup yang utama lagi kesehatan hewan, kesehatan hewan sudah dilakukan vaksinasi," terangnya.
Untuk harga sapi sendiri berkisar antara Rp22-29 juta. Bahkan, kata Yuna, ada yang ditawarkan dengan harga lebih tinggi lagi tergantung dengan ukuran sapinya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang, Yuda Andi Nugroho, memastikan pihaknya selalu melakukan pemantauan terhadap kesehatan hewan ternak yang masuk. Pemantauan itu dilakukan oleh tim medis yang sudah disiapkan secara rutin.
"Untuk di pasar hewan seperti kebiasaan rutin ya kita ada pengawasan kesehatan, ada tenaga medis dokter hewan baik itu yang memang tenaga dari pasar hewan maupun puskeswan bekerja sama dengan dinas pertanian. Jadi kita mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ke pasar hewan. Dari segi kesehatan, antisipasi penyakit yang berbahaya," terang Yuda.
Diungkapkan Yuda, sejauh ini tidak ada indikasi temuan penyakit hewan ternak yang mengkhawatirkan. Semua masih terkendali dengan baik.
Baca Juga:Dirut PT Taru Martani Jadi Tersangka Korupsi, Sri Sultan HB X Akui yang Laporkan ke Kejati DIY
Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, pihaknya pun sudah melalukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak. Pengawasan itu dilakukan kepada hewan-hewan yang melintas dari luar daerah.
"Kita tetap antisipasi, artinya pos lalu lintas sudah membatasi. Jadi yang ke pasar hewan diupayakan sudah tidak ada yang dari daerah berbahaya," tegasnya.