Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkab Sleman Mulai Optimalisasi Belasan Hektare Lahan Tidur

Secara teknis dengan modernisasi alat pertanian itu, hasil panen bisa mencapai kurang lebih 5,5-6 ton per hekatre.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 11 Juni 2024 | 22:25 WIB
Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkab Sleman Mulai Optimalisasi Belasan Hektare Lahan Tidur
Kick off optimalisasi lahan tidur di Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Selasa (11/6/2024). [Hiskia Andika/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mulai melakukan optimalisasi lahan tidur di wilayahnya. Sebagai tahap awal, ada lahan seluas 19,7 hektar di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan dan Jaten, Sendangrejo, Minggir yang dilakukan optimalisasi.

Program optimalisasi lahan tidur akan diawali dengan kegiatan penanaman padi bertajuk 'Kick Off Sinergitas Pembangunan Pertanian Dalam Rangka Percepatan Tanam Lahan Tidur Untuk Mendukung Indonesia Maju'.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi di Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan.

"Ya ini sebagai langkah tindak lanjut dari MoU Kementerian Pertanian dengan Polri, untuk ketahanan pangan di Indonesia," kata Kustini ditemui di Moyudan, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga:3 Sapi Sleman Bersaing Rebut Hati Jokowi untuk Jadi Kurban Presiden

Diungkapkan Kustini, ada 300an hektare tanah tidur yang ada di Bumi Sembada. Mayoritas selama ini memang tidak dimanfaatkan akibat kekurangan air.

Sleman barat menjadi wilayah yang kemudian disorot akibat kurangnya pasokan air untuk pertanian. Oleh sebab itu, Kustini berharap melalui kerja sama dengan semua pihak masalah itu dapat teratasi.

"Memang harapannya yaitu harus ada air dan ini memang ada [lahan tidur] tapi debit airnya kurang," ucapnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Sleman sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Termasuk dengan Polresta Sleman bersama-sama bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman telah merevitaliasi gorong-gorong air.

Lancarnya air yang mengalir saat ini dapat meningkatkan Indeks Pertanaman Padi. Mulai dari awalnya 1 kali tanam dalam setahun menjadi 2 kali setahun pada lahan seluas 9,7 hektar dari potensi seluas 24 hektar.

Baca Juga:Pulang Kerja, Pria Ini Jadi Korban Begal dan Disabet Sajam di Sleman

Hal itu bertujuan juga untuk semakin tercukupinya air di wilayah Sleman barat. Sehingga lahan-lahan tidur tersebut bisa segera digarap dan dioptimalkan untuk lahan pertanian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak