SuaraJogja.id - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menggerakkan mesin politik dan kader di akar rumput supaya mensosialisasikan bakal Calon Bupati Kulon Progo 2024-2029 Marija untuk menang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 27 November 2024.
Ketua DPC Gerindra Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Senin, mengatakan pada hari raya kurban ini, Partai Gerindra Kulon Progo tetap menguatkan semangat kader akar rumput merapatkan barisan mendukung Marija menang dalam pilkada 2024.
"DPC Partai Gerindra Kulon Progo mendukung Marija dengan semangat #Kulon Progo Melesat," kata Lajiyo.
Ia mengatakan Marija merupakan Wakil Ketua DPD Gerindra DIY Marija dan mantan Kepala DPU Sragen, Jawa Tengah. Ia meyakini Marija mampu membawa perubahan besar untuk Kulon Progo.
Baca Juga:DWS Disebut Akan Dampingi Sri Kustini di Pilkada Sleman, Ini Kata Gerindra
"Calon yang mengikuti mekanisme dari aturan partai dan juga satu-satunya internal Partai Gerindra adalah Marija. Semua kader di tingkat bawah hingga pengurus partai sepakat mengusung Marija," katanya.
Lajiyo mengatakan kiprah Marija dalam politik di Kulon Progo tidak perlu diragukan karena Marija sukses menangkan pasangan Prabrowo-Gibran dalam Pilpres 2024 di Kulon Progo.
"Semoga Marija terpilih jadi Bupati Kulon Progo 2024-2029, sehingga bisa membawa perubahan yang lebih maju bagi daerah ini," katanya.
Sementara itu, bakal calon Bupati Kulon Progo 2024-2029 Marija mengatakan pembangunan di Kulon Progo sudah bagus. Namun demikian, ia berjanji bila diberi amanat untuk memimpin Kulon Progo 2024-2029 dirinya akan fokus untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan percepatan penurunan angka kemiskinan.
"Hal ini untuk mewujudkan Kulon Progo Melesat, yakni Kulon Progo yang Maju, Lestari, Sejahtera, Berdaulat," katanya.
Baca Juga:Polres Bantul dan Kodim Kuatkan Sinergitas Jelang Pengamanan Pilkada
Menurut dia, infrastruktur adalah kunci pertumbuhan ekonomi wilayah. Semakin bagus infrastruktur maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan sendirinya.
Dia menyebut Bandara Internasional Yogyakarta perlu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur, seperti infrastruktur menuju objek wisata, infrastruktur di perdesaan dan jalan usaha tani, serta jaringan irigasi.
Ia berharap dengan infrastruktur yang bagus akan tumbuh pusat wisata, pusat kuliner, masyarakat mudah mengangkut hasil pertanian hingga ketahanan pangan terjaga.
"Infrastruktur adalah daya dukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo. Bandara Internasional Yogyakarta harus menjadi pemantik ekonomi masyarakat dengan dukungan infrastruktur," katanya.
Selain itu, Marija berkomitmen mengurangi angka kemiskinan 15,64 persen pada 2024. Kemiskinan harus menjadi perhatian bagaimana mereka tetap berdaya.
"Kami akan memberdayakan mereka dengan ekonomi kreatif supaya mereka berdaya secara ekonomi," katanya.