Dodit Mulyanto Angkat Kisah Mistis Masa Kecil dalam Horor Komedi Rumah Dinas Bapak

Tak sekedar jadi film horor komedi receh, lanjut Putri, ada pesan mendalam dalam film yang syuting selama 20 hari di Blora.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:30 WIB
Dodit Mulyanto Angkat Kisah Mistis Masa Kecil dalam Horor Komedi Rumah Dinas Bapak
Para pemain film Rumah Dinas Bapak usai penayangan perdana film di Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024) malam. [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Komika Dodit Mulyanto kembali tampil di layar lebar. Alih-alih bermain di film komedi, Dodit mencoba genre baru horor meski masih berbalut komedi dalam film terbarunya berjudul 'Rumah Dinas Bapak'.

Dalam film yang diangkat dari kisah mistis masa kecil Dodit dan keluarga saat tinggal di kawasan Perhutani Blitar dalam threat atau utas Twitter miliknya, Dodit mengajak sejumlah komedian untuk ikut main. Sebut saja Sadana Agung, Elang el Gibran dan Fajar Nugra.

Selain itu, pemain watak yang pernah menjadi nominasi Piala Citra, Putri Ayudya yang berperan sebagai Ibu Dodit dan Yasamin Jasem sebagai Mbak Lis, kakak perempuan satu-satunya.

Putri saat penayangan film di Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024) mengaku punya pengalaman baru saat bermain film yang tayang mulai 8 Agustus 2024 ini. Putri yang sudah berkali-kali bermain film thriller dan horor ini justru mengaku kesulitan bermain dalam film tersebut.

Baca Juga:Ikatan Keluarga Gunungkidul Gandeng Sutradara Kenamaan Produksi Film Horor Bertajuk Darah Pemuja Setan

"Tantangan terbesar adalah menahan tawa dan beradaptasi dengan perubahan genre yang cepat dalam satu adegan," ungkapnya.

Bilamana tidak, film yang 90 persen diadaptasi dari kisah mistis yang dialami keluarga Dodit ini, atmosfir film ini bisa berubah tiba-tiba dari horor menjadi komedi.

Kompleksitas narasi film justru menuntut fleksibilitas akting tingkat tinggi dari para pemain. Bahkan untuk memastikan kualitas humor, tim produksi merekrut Erwin Wu dan Dodit sebagai konsultan komedi.

"Langkah ini menunjukkan keseriusan produksi dalam menyeimbangkan aspek komedi dengan elemen drama dan horor yang ada dalam film ini," jelasnya.

Tak sekedar jadi film horor komedi receh, lanjut Putri, ada pesan mendalam dalam film yang syuting selama 20 hari di Blora, Jawa Tengah ini. Ikatan keluarga dan pengalaman masa kecil yang membekas pada diri seseorang coba diangkat.

Baca Juga:Angkat Isu Pernikahan Dini, Film Dua Hati Biru Beberkan Dampak Kesehatan Mental

Dengan menggabungkan kisah nyata, humor khas Indonesia dengan sentuhan horor serta pesan keluarga yang universal, film ini menawarkan potret unik kehidupan Indonesia.

"Setiap keluarga punya keanehannya sendiri. Semua anggota keluarga punya cara, sikap, dan kebiasaan sendiri. Tapi bagaimanapun, keluarga itu nomor satu," tandasnya.

Sementara pemain kecil Dodit, Octavianus Fransiskus mengaku pernah mendapati pengalaman mistis saat syuting film. Saat di hutan jati usai syuting, dia melihat sosok setengah badan yang menggedor pintu mobil.

"Tiba-tiba saya baru sadar waktu ada bunyi di depan," imbuhnya

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini