Pertanyakan Urgensi Rencana Pemasangan Chattra Candi Borobudur, Arkeolog UGM Sebut Banyak yang Tak Pahami Sejarah

rencana pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur ditunda. Penundaan tersebut menyusul hasil kajian teknis dan Detail Engineering Design (DED) yang disusun BRIN

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 12 September 2024 | 17:36 WIB
Pertanyakan Urgensi Rencana Pemasangan Chattra Candi Borobudur, Arkeolog UGM Sebut Banyak yang Tak Pahami Sejarah
Arkeolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Niken Wirasanti. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Diketahui kini rencana pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur ditunda. Penundaan tersebut menyusul hasil kajian teknis dan Detail Engineering Design (DED) yang disusun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Rencana Pemasangan Chattra Borobudur 

Diketahui belum lama ini pemerintah merencanakan untuk memasang batu cattra di Candi Borobudur. Rencana itu menuai penolakan dari sejumlah pihak termasuk para peneliti dan akademisi.

Chattra merupakan payung bertingkat tiga yang dulunya diduga pernah terpasang di puncak Borobudur. Chattra juga dipercaya sebagai pelindung sehingga ditempatkan di puncak stupa.

Baca Juga:Stasiun, Kantor Disdukcapil hingga Bekas Pabrik Gula di Sleman Diusulkan jadi Cagar Budaya

Dugaan ini mulanya datang dari seorang insinyur Belanda, Theodore van Erp yang memimpin pemugaran Borobudur pada 1900-an. Saat itu van Erp menemukan kepingan – kepingan batu yang jika direkonstruksi diduga kuat merupakan sebuah chattra.

Namun, chattra tersebut kini hanya disimpan di Museum Cagar Budaya Borobudur karena dianggap tak memenuhi kriteria rekonstruksi secara arkeologis. Para arkeolog menganggap tidak pernah ada chattra di puncak Borobudur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak