Selokan Mataram dan Van Der Wijck Ditutup Sementara, Seribu Hektare Lebih Lahan Pertanian di Sleman Berpotensi Terdampak

Selokan Mataram dan Van Der Wijck ditutup sementara oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak untuk keperluan perawatan dan perbaikan sarana.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 20 September 2024 | 15:40 WIB
Selokan Mataram dan Van Der Wijck Ditutup Sementara, Seribu Hektare Lebih Lahan Pertanian di Sleman Berpotensi Terdampak
Salah satu titik area Selokan Mataram yang dikeringkan, di wilayah Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Selasa (9/8/20220).(kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) bakal melakukan mematikan sementara aliran air Selokan Van Der Wijck dan Selokan Mataram di Kabupaten Sleman. Hal ini dilakukan guna keperluan perawatan dan perbaikan sarana prasarana selokan.

Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan) Sleman Rofiq Andriyanto mengatakan penutupan dua saluran irigasi utama tersebut berpotensi menyebabkan dampak pada pertanian warga. Pasalnya penutupan sementara itu dilakukan pada musim kemarau.

"Tetap ada dampak saya kira, karena memang selama ini masyarakat kan dimanjakan dengan saluran selokan mataram dengan debit dan segalanya," kata Rofiq kepada awak media, Jumat (20/9/2024).
 
Terkait lahan yang berpotensi terdampak, Rofiq mengaku belum bisa menjabarkan secara detail. Kendati demikian, dia menyebut luasan lahan itu akan berkisar di atas 1.000 hektare.

Mengingat ribuan hektare lahan pertanian itu selama ini memang mengandalkan pengairan dari dua saluran irigasi tersebut. Walaupun ada pula lahan pertanian yang tidak mengandalkan dua saluran irigasi utama itu.

Baca Juga:Rp272 Juta Anggaran DBHCHT Sleman Dialokasikan untuk Berantas Rokok Ilegal, Penegakan Hukum Ditingkatkan

"Kurang lebih mungkin bisa sekitar seribuan hektar untuk lahan terdampak di kondisi kekeringan atau kekurangan air karena penutupan Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijck," ungkapnya.

"Tentu ada dampak ya karena ini merupakan detak nadi utama ya kalau terkait irigasi pertanian," imbuhnya.

Penutupan Sementara Oktober 

Diketahui rencana penutupan sementara dua saluran irigasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) itu akan dimulai pasa Oktober 2024 mendatang. Pematian sementara saluran irigasi itu akan berkisar antara 1-1,5 bulan.

Untuk saluran irigasi di Selokan Mataram bakal ditutup selama 1,5 bulan terhitung mulai 16 Oktober 2024. Sedangkan untuk Selokan Van Der Wijck akan ditutup pada 1 Oktober 2024 selama 1 bulan.

Baca Juga:Kuatkan Mesin Partai, Mas Marrel Gelar Diskusi Ala Angkringan Bersama Pengurus DPC Gerindra di Sleman dan Kota Jogja

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSSO, Syahril, mengungkapkan bahwa penutupan kedua saluran irigasi itu digunakan sebagai pemeliharaan rutin. Termasuk untuk melakukan pengecekan potensi kerusakan.

"Selokan Mataram itu (ditutup sementara) mulai 16 Oktober hingga 2 Desember, sementara Van Der Wijck mulai 1 Oktober sampai 31 Oktober," kata Syahril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini