SuaraJogja.id - Polresta Sleman bakal melakukan penindakan terhadap penggunaan knalpot brong selama masa kampanye pemilihan kepala daerah atau Pillkada Serentak 2024 mendatang. Jika masih ngeyel, tindakan berupa tilang siap diterapkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kasatlantas Polresta Sleman, AKP Fikri Kurniawan. Penindakan terhadap pengguna knalpot blombongan atau brong ini akan terlebih dulu dilakukan secara humanis berupa teguran.
"Apabila juga kita menemukan adanya pelanggaran yaitu knalpot blombongan kita akan melakukan secara humanis kita lakukan peneguran," kata Fikri, Minggu (29/9/2024).
Jika kemudian pengguna knalpot brong tersebut masih ngeyel, maka polisi akan langsung memberlakukan tilang kepada yang bersangkutan. Hal ini guna memberikan efek jera kepada pelanggar aturan.
Baca Juga:Jelang Gelaran Pilkada, KPU Bantul Temukan 11 Kotak Suara dalam Kondisi Rusak
"Apabila dilakukan peneguran tidak mengikuti arahan dari kami maka kami akan menindaklanjutinya secara tegasnya melakukan penilangan," tegasnya.
Dalam kesempatan ini pihaknya mengimbau untuk tidak menggunakan knalpot blombongan saat mengikuti jalannya kampanye. Pasalnya penggunaan knalpot brong dapat menimbulkan kebisingan.
Selain itu, Fikri meminta setiap pengguna jalan mematuhi rambu-rambu yang ada. Termasuk melengkapi segala surat-surat dalam berkendara.
"Kami mengimbau pada masyarakat yang akan berdatangan saat kampanye untuk mematuhi aturan lalu lintas yang ada, tentunya melengkapi kelengkapan surat-surat ataupun kelengkapan secara pribadi. Tentunya yang terakhir tidak memakai knalpot blombongan karena itu mengakibatkan kebisingan dan taat berlalu lintas," ujarnya.
Terkait pengamanan selama masa kampanye, disampaikan Fikri, pihaknya telah melakukan sejumlah pemetaan. Termasuk untuk memetakan daerah rawan dan padat yang akan digunakan oleh massa kampanye.
Baca Juga:KPU Bantul Selesaikan Tahapan Sortir dan Rangkai Kotak Suara Pilkada
"Tentunya untuk pemetaan di ring road utara kita menjadi prioritas yang mana itu menjadi jalur nasional yang sering dilewati masyarakat pada umum, titik-titik lanjutannya kita informasikan lagi. Kita masih berkoordinasi lagi," sebut dia.
Sejumlah personel pun akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan kepadatan arus lalu lintas saat kampanye. Sejumlah rekayasa pun bakal diberlakukan jika memang terjadi kepadatan.