Kisah Atta dan Ali Wujudkan Asa Tunaikan Ibadah ke Tanah Suci Sejak Dini Lewat Tabungan Haji Muda

Atta menjadi satu diantara siswa SD Muhammadiyah Jogokariyan yang mendapat hadiah Tabungan Haji Muda berkat prestasinya menghafal Al Quran.

Galih Priatmojo
Jum'at, 04 Oktober 2024 | 18:12 WIB
Kisah Atta dan Ali Wujudkan Asa Tunaikan Ibadah ke Tanah Suci Sejak Dini Lewat Tabungan Haji Muda
Sejumlah siswa SD Muhammadiyah Jogokariyan yang berprestasi dalam menghafal Al Quran mendapat hadiah Tabungan Haji Muda yang diinisiasi BPKH lewat Gerakan Haji Muda yang digulirkan dalam produk tabungan melalui Tabungan Haji dan Umroh Shafa Mudharabah oleh BPD DIY Syariah. [Dok. SD Muhammadiyah Jogokariyan]

SuaraJogja.id - Raut wajahnya terlihat berbinar ketika namanya dipanggil naik ke atas panggung berlatar gedung baru SD Muhammadiyah Jogokariyan.

Tak berapa lama senyum mengembang dari bibir Zahid Sumarta Suryatmana (10), ketika menerima plakat penerima hadiah berupa tabungan haji muda yang diberikan perwakilan Bank BPD DIY Syariah.

Murid kelas 4 tersebut menjadi satu diantara enam siswa SD Muhammadiyah Jogokariyan yang mendapat hadiah berupa tabungan haji muda. Para siswa tersebut diberi hadiah lantaran prestasinya dalam menghafal Al Quran.

Saat ditemui Senin (30/9/2024), siswa yang akrab disapa Atta tersebut mengaku senang dan tak menyangka mendapat hadiah berupa tabungan haji muda.

Baca Juga:Sempat jadi DPO, Terpidana Penipuan Calon Haji Khusus di Sleman Berhasil Diamankan

"Senang," jawabnya.

Ia mengaku hadiah tabungan haji muda yang didapat membuatnya semakin termotivasi untuk giat menghafal Al Quran.

"Jadi makin semangat belajarnya, jadi ditambah terus jamnya buat hafalan biar jadi bagus. Biasanya mulai dari sehabis sholat maghrib nanti disimak sama bapak," ungkapnya.

Soal tabungan haji yang didapat, Atta mengaku uang yang ditabung berasal dari orangtuanya. Biasanya menyisihkan dari mulai Rp10 ribu.

"Kalo yang nabung ibu, nanti uangnya ada yang disisihkan Rp10 ribu tiap hari," imbuhnya.

Baca Juga:BNPT Minta Mahasiswa Deteksi Kelompok Radikal Bukan dari Ciri Fisik

Disambut Antusias

Guru Tahfidz SD Muhammadiyah Jogokariyan Amin Ja'far mengungkapkan program tabungan haji muda merupakan perdana yang diluncurkan di sekolahnya.

Program inisiasi Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH yang kemudian diluncurkan BPD DIY Syariah tersebut mulai digulirkan di SD Muhammadiyah Jogokariyan sejak 2023 lalu.

Guru Tahfidz SD Muhammadiyah Jogokariyan Imam Ja'far. [Suarajogja.id/Galih Priatmojo]
Guru Tahfidz SD Muhammadiyah Jogokariyan Imam Ja'far. [Suarajogja.id/Galih Priatmojo]

Meski begitu, untuk sementara program tersebut diberikan kepada anak-anak yang berprestasi terutama berkait hafalan Al Quran, mengingat sekolahnya mempunyai program khusus dalam mencetak tahfidz-tahfidz muda.

"Kalau programnya ini bergulir sejak 2023 lalu, di kami ini baru pertama kali. Nah untuk gelombang pertama ini kami menyasar ke siswa yang hafalan Al Qurannya bagus," jelasnya.

"Sementara ini ada sebanyak enam siswa yakni yang kelas 4 ada sebanyak empat siswa dan yang dua dari kelas 6 tapi sekarang mereka sudah lulus dan melanjutkan ke ponpes," lanjutnya.

Amin mengakui, sejak digulirkan pertama kali program haji muda ini mendapat sambutan positif dan antusias terutama dari para siswa.

Tak sedikit yang termotivasi untuk meningkatkan hafalan Qurannya agar bisa mendapatkan hadiah tabungan haji.

"Ada dari ortu ada juga dari siswanya yang mengaku semangat setor hafalannya supaya bisa dapat hadiah tabungan haji. Nah karena itu, ini nanti di gelombang dua kami sudah siapkan tambahan kuota lagi untuk siswa-siswa terutama yang berprestasi," katanya.

Setor Mulai dari Rp10 Ribu

Mengenai program tabungan haji muda yang diluncurkan BPD DIY Syariah, para siswa bisa langsung membuka rekening dengan setoran awal hanya Rp10 ribu saja.

"Kalau ini kemarin setoran awalnya sudah dari banknya, nah setoran selanjutnya kalau ngga salah minimalnya Rp5 ribu. Itu nanti dari orangtua siswa yang bayar langsung ke banknya tidak lewat sekolah. Kalau saldonya sudah Rp25 juta dan di usia 12 tahun maka siswa bisa langsung memperoleh porsi haji," ujarnya.

Daftarkan Dua Anak Sekaligus

Tak berbeda dengan para siswa SD Muhammadiyah Jogokariyan yang bersemangat agar bisa berhaji di usia muda, Muhammad Ali (55) juga melakukan hal serupa untuk anak-anaknya.

Dosen di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta itu sejak awal tahun 2024 lalu membukakan rekening haji untuk dua anaknya yang masih belia.

"Dua anak saya yakni M Firza Aliyahsyan saat ini duduk di bangku SMA dan adiknya Syaukia Zalfa Annazura yang duduk di bangku SMP sudah kami bukakan tabungan untuk mendapatkan nomor porsi haji," ucapnya ketika ditemui Suarajogja.id, Rabu (2/10/2024) lalu.

Muhammad Ali menyampaikan ingatannya perihal amanah sang ibu yang kemudian jadi pendorong mendaftarkan dua anaknya yang masih belia mendaftar haji.

"Jadi saya dulu ingat betul pesan dari ibu, katanya agar segera memprioritaskan mendaftar haji selagi usia masih muda, agar kelak ketika waktunya tiba berangkat masih dalam keadaan sehat," ungkapnya.

Ia mendaftarkan kedua anaknya membuka rekening tabungan haji muda melalui program Tabungan Shafa Mudharabah Haji Muda di Bank BPD DIY Syariah.

Keluarga Muhammad Ali yang mendaftarkan dua anaknya membuka rekening tabungan haji muda di BPD DIY Syariah. [Dok BPD DIY Syariah]
Keluarga Muhammad Ali yang mendaftarkan dua anaknya membuka rekening tabungan haji muda di BPD DIY Syariah. [Dok BPD DIY Syariah]

"Kenapa di BPD DIY Syariah? ya karena kami kan di UNY payroll-nya di sana jadi sekalian saja kami buka untuk anak-anak di situ. Nah kebetulan kan juga ada produk tabungan haji muda di situ ya sekalian saja," terangnya.

Ali menyebut sebelum memutuskan untuk mendaftarkan tabungan haji muda, anak-anaknya sudah rutin menabung di bank yang sama.

Lantaran sudah mencukupi kemudian dibuka sekalian untuk persiapan berangkat ke tanah suci.

"Ini kan anak-anak sebelumnya sudah rutin menabung, sebagian besar uang dari THR pas hari raya kemudian ditabung. Nah karena mereka belum ada tanggungan, saya dorong supaya sekalian buka rekening tabungan haji," terangnya.

"Sudah, sudah kalau uang mukanya kemarin, ketika mau buka rekening jadi kami tambahin sedikitlah istilahnya supaya selesai uang mukanya, tinggal nanti mereka yang meneruskan sisanya. Kan mereka saya kasih uang jajan bulanan nah rerata ada yang sisa karena ngga selalu jajan, sisanya itu yang kemudian ditabung buat persiapan haji," lanjutnya.

Ali mengungkapkan bila merujuk pada masa tunggu haji di DIY yang di kisaran 30-33 tahun, anak-anaknya ada peluang bisa berangkat haji pada 2054 mendatang.

"Kalau dikira-kira usianya masih ideal lah ya kisaran 47 tahun, dari fisik mudah-mudahan masih mampulah, Insya Allah," imbuhnya.

Semua Bisa Berangkat Haji

Ali sendiri yang bakal menunaikan ibadah haji pada 2026 mendatang menanggapi positif dengan adanya program gerakan haji muda yang digagas BPKH bersama dengan BPD DIY Syariah.

Selain bisa mengedukasi bahwa berangkat haji tak perlu tunggu tua juga sekaligus bisa mendorong kesadaran semua bisa berangkat haji asalkan telah diperhitungkan sejak dini.

"Tentu positif bagi saya yang merasakan sebagai orangtua bisa mempersiapkan lah sejak dini buat anak-anak berangkat haji ngga perlu nunggu nanti kalau pensiun atau nunggu setelah dapat kerja, karena bisa nabung dari sekarang," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini