Membongkar Praktik Eksploitasi Anak di Balik Bisnis Karaoke Parangkusumo, Ditarif Rp60 Ribu hingga Palsukan Identitas

Sebelumnya Polres Bantul berhasil membongkar praktik eksploitasi anak di bawah umur di balik bisnis karaoke yang ada di kawasan Parangkusumo, Bantul.

Galih Priatmojo
Selasa, 12 November 2024 | 20:45 WIB
Membongkar Praktik Eksploitasi Anak di Balik Bisnis Karaoke Parangkusumo, Ditarif Rp60 Ribu hingga Palsukan Identitas
Ilustrasi pemandu lagu (capture)

Dari pemeriksaan itu terungkap jika remaja ini rela menjadi pemandu lagu alias LC karena terdesak kebutuhan ekonomi. Meski statusnya masih bocah berumur 14 tahun, namun LM ternyata sudah memiliki anak berumur 1 tahun. 

"Dia terpaksa menjadi LC karena suami sirinya tidak tanggung jawab. Itu karena juga masih usia 16 tahun. LM pamit kerja ke keluarga ya memang ingin mencari uang untuk menghidupi anaknya yang sudah berusia 1 tahun," tuturnya.  

Parangkusumo, Surga Hiburan Malam di Bantul

Bisnis karaoke memang marak di kawasan Pantai Parangkusumo. Sejak dulu, bisnis menyewakan kamar untuk bernyanyi beserta jasa perempuan untuk menemani bernyanyi banyak dijumpai di kawasan ini. 

Baca Juga:Polres Bantul dan Kodim Kuatkan Sinergitas Jelang Pengamanan Pilkada

Cukup mudah untuk mencari tempat-tempat karaoke di kawasan Dusun Grogol X ini. Seperti diungkapkan oleh S, lelaki asal Kota Yogyakarta ini. Lelaki yang sudah memiliki cucu ini memang sering melepas penat di kawasan ini dengan berkaraoke ria. 

Sesekali, lanjut dia, dia memang menyewa seorang LC atau pemandu lagu untuk menemaninya bernyanyi. Meski tak jarang dia bernyanyi bersama dengan rekan sejawadnya, namun keberadaan pemandu lagu memang menambah hangat suasana bernyanyi. 

"Ya semakin seru aja sih. Mosok lanang kabeh, ra gayeng," ujarnya. 

Untuk melepas penat itu memang dia harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Untuk sewa room (kamar) karaoke sebesar Rp75.000. Kemudian membeli minuman serta makanan jumlahnyampun cukup bervariasi bisa sampai Rp300 ribu. 

Belum lagi ketika harus menyewa LC, dia harus mengeluarkan Rp75.000-Rp80.000 per jamnya. Dia juga harus menanggung semua kebutuhan LC tersebut seperti makanan, minuman dan rokok. 

Baca Juga:Presiden Jokowi Beli Sapi Kurban Seberat Hampir 1 Ton dari Anggota Polres Bantul, Jenisnya Peranakan Ongole

"Semua itu saya bayar ke kasir. Tidak langsung ke LCnya," tambahnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak