SuaraJogja.id - Perayaan ulang tahun santo pelindung, Santo Martinus, di wilayah Sengkan, Condongcatur Yogyakarta pada 2024 dikemas dengan cara berbeda. Perayaan ulang tahun ini dirayakan dengan menggandeng puluhan teman disabilitas Yogyakarta untuk meningkatkan kepedulian umat pada kaum marginal.
Tim acara Martinus Day 2024, Olivia Lewi menyatakan bahwa kehadiran teman-teman disabilitas merupakan cerminan dari karakter Santo Martinus yang peduli pada teman-teman marginal.
"Kami panitia ingin menghadirkan secara nyata bagaimana kepedulian pada teman-teman disabilitas. Kepedulian ini salah satunya bisa dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan mereka," kata Olivia, pada perayaan Martinus Day, Minggu (10/10) di Lab Alam SMA Kolese de Brito.
Cara berkomunikasi dengan disabilitas, lanjut Olivia, menjadi problem dasar yang seringkali menjadi kesulitan warga. Warga kebingungan berkomunikasi karena tidak memahami cara berkomunikasi dengan teman-teman disabilitas. Untuk mengatasi problem ini, acara ini mencoba mengajarkan warga untuk berkomunikasi dengan mereka.
Baca Juga:Pengendara Mobil Pukul Pemotor di Jogja Berakhir Damai, Ternyata Ini Motif Pelaku
Salah satunya adalah komunikasi dengan teman-teman disabilitas tuli. Dalam acara Martinus Day, teman-teman disabilitas tuli yang tergabung dalam Komunitas Bawayang Yogyakarta mencoba berinteraksi dengan warga. Salah satu penggerak komunitas ini, Broto Wijayanto mengatakan bahwa dulunya ketika dia mendirikan komunitas disabilitas ini, dia pun kesulitan untuk berkomunikasi.
"Awalnya susah, namun lama-kelamaan saya paham bila sebenarnya kita bisa menggunakan bahasa umum untuk mereka. Misal kita mau bertanya apakah sudah makan, ya kita bisa mempraktekkan saat kita memegang sendok, memasukkan makanan ke mulut. Tidak harus hafal bahasa isyarat. Cara kita mempraktekkan sesuatu pun sudah merupakan isyarat untuk mereka," lanjut Broto.
Dalam acara Martinus Day tersebut, Broto juga mengajarkan warga mengucapkan terima kasih dan berkata I Love You pada teman-teman disabilitas tuli. Sementara, untuk tuna Netra, Broto juga menyampaikan, bahwa warga bisa menyampaikan pesan Whatsapp kepada mereka, dan tidak perlu khawatir bahwa tuna netra bisa membaca pesan dengan bantuan teknologi Google.
Broto mengaku mengapresiasi kolaborasi disabilitas dalam acara Martinus Day ini.
"Saya sangat senang. Mereka bisa dikenal warga Jogja secara luas. Mereka juga memiliki banyak prestasi, dan perlu diapresiasi,”tegasnya. Broto berharap melalui kehadiran teman-teman disabilitas ini, warga semakin berani untuk berkomunikasi dengan mereka. “Teman-teman disabilitas ini sangat senang sekali bila disapa dan diperhatikan," kata Broto.
Baca Juga:Pemkot Yogyakarta Lelang 86 Unit Kendaraan Dinas, Cek Daftar dan Jadwalnya
Acara Martinus Day 2024 ini menhadirkan Komunitas Bawayang, yang merupakan komunitas disabilitas yang berkecimpung di dunia kesenian. Komunitas ini menjadi salah satu komunitas terbesar di Yogyakarta. Komunitas ini menampilkan pantomime dan tarian dari teman disabilitas tuli. Tak hanya itu, mereka juga memapilkan produk Kasuli (Kafe Susu Tuli) yaitu susu yang diproduksi oleh mereka.
Selain komunitas Bawayang, juga hadir komunitas disabilitas lain yakni ADECO yang juga menampilkan hasil karya mereka berupa makanan dan sulaman. Panitia pun juga menghadirkan Cemara Fashion yang menampilkan produk daur ulang sampah,berupa tas , pouch, dompet, dan sebagainya. Cemara Fashion ini juga dihadirkan untuk meningkatkan kepedulian warga untuk mengelola sampah. Selain pameran produk, acara ini juga dimeriahkan dengan misa serta pertunjukan tari dan nyayian dari anak-anak, serta komunitas suster dan bruder.