Pakar Pembangunan Sosial UGM: Transmigrasi di Papua Masih Diperlukan, Tapi...

transmigrasi yang inklusif bertujuan untuk menghindari terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial antara para transmigran dengan masyarakat lokal

Galih Priatmojo
Senin, 18 November 2024 | 17:53 WIB
Pakar Pembangunan Sosial UGM: Transmigrasi di Papua Masih Diperlukan, Tapi...
Pakar Pembangunan Sosial UGM Yogyakarta, Hempri Suyatna. ANTARA/HO-Dokumen Istimewa UGM).

SuaraJogja.id - Pakar Pembangunan Sosial UGM Yogyakarta Hempri Suyatna menyatakan, program transmigrasi di Papua masih diperlukan namun perlu adanya perbaikan proses seleksi yang dapat memastikan kesiapan calon transmigran untuk berbaur dengan masyarakat lokal.

Hempri Suyatna di Kabupaten Slemam Daerah Istimewa Yogyakarta Senin mengatakan, program transmigrasi perlu untuk dilanjutkan namun dengan beberapa catatan.

"Program transmigrasi harus dilakukan dengan paradigma inklusivitas. Salah satunya dengan cara perbaikan proses seleksi yang dapat memastikan kesiapan para transmigran untuk berbaur dengan masyarakat lokal," kata Hempri.

Menurut dia, transmigrasi yang inklusif bertujuan untuk menghindari terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial antara para transmigran dengan masyarakat lokal, sehingga perlu dilakukan penataan proses pembauran.

Baca Juga:Mengenang Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal, Tokoh Reformasi hingga Pernah Tolak Tawaran Menteri

"Hal ini diperlukan agar jangan sampai program transmigrasi justru meminggirkan masyarakat lokal. Proses ini harus disertai dengan monitoring dan evaluasi secara berkala," katanya.

Kemudian di sisi lain, lanjut Hempri, berkaitan dengan pernyataan Mentrans terkait larangan orang luar Papua ikut dalam program transmigrasi di Papua, perlu dilakukan komunikasi dan dialog lebih intensif dengan masyarakat lokal. Dengan demikian, harapannya program transmigrasi lokal dapat dioptimalkan.

"Berkaitan dengan hal itu juga, aspek ketersediaan dan status lahan harus jelas agar tidak terjadi klaim sekelompok warga terkait kepemilikan lahan yang rentan menimbulkan konflik," katanya.

Selain itu, lanjut Hempri, dalam konteks program transmigrasi lokal, penguatan kapasitas dan pendampingan juga perlu ditingkatkan.

"Hal ini diperlukan karena sejatinya program transmigrasi dilakukan dalam kerangka persebaran kesejahteraan dan peningkatan pembangunan daerah melalui persebaran penduduk," kata Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM ini.

Baca Juga:Peneliti UGM Sebut Temuan Gua di Gunungkidul Tak Bahayakan JJLS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini