Psikiater: Anak yang Orang Tuanya Terlibat Judi Membutuhkan Dukungan

Ginamengemukakan pula pentingnya pelibatanlembaga atau konselor profesional yang kompeten dalam menangani anak-anak yang terdampak judionline.

Galih Priatmojo
Rabu, 20 November 2024 | 16:00 WIB
Psikiater: Anak yang Orang Tuanya Terlibat Judi Membutuhkan Dukungan
Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

SuaraJogja.id - Psikiater dari Departemen Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Gina Anindyajati, SpKJ menyampaikan bahwa anak-anak yang orang tuanya terlibat judi online membutuhkan dukungan dari orang-orang di lingkungan sekitarnya.

Gina menyampaikan bahwa anak-anak yang orang tuanya terlibat judi online kondisi kesehatan mentalnya bisa terganggu.

"Anak-anak sering kali merasa bingung, takut, dan bahkan malu menghadapi situasi tersebut. Sebagai orang dewasa yang peduli, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan," katanya seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, anak-anak yang orang tuanya menghadapi masalah karena terlibat perjudian membutuhkan dukungan emosional agar bisa mengungkapkan perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut atau malu.

Baca Juga:Pilkada Sleman 2024: Harda-Danang Bakal Libatkan Anak Muda Garap Pariwisata

Orang-orang di lingkungan terdekat anak, ia mengatakan, bisa membantu dengan memberikan ruang kepada mereka untuk menceritakan keadaan dan kesulitan mereka.

Menurut Gina, orang-orang di lingkungan terdekat anak diharapkan dapat menunjukkan kepada anak bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit dalam keluarga mereka. 

Gina mengemukakan bahwa anak-anak memerlukan hubungan yang sehat dengan figur dewasa positif seperti anggota keluarga lain atau guru.

"Lingkungan yang stabil dan penuh dukungan akan membantu mereka merasa lebih tenang dan mampu mengatasi stres yang mungkin muncul. Figur dewasa yang peduli membantu anak merasa lebih dihargai dan mendukung kesehatan mental mereka," ia menjelaskan.

"Tetapi penting untuk diingat bahwa bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan hubungan kita terhadap keluarga tersebut, serta kapasitas dan kemampuan kita sebagai penolong," kata Gina.

Baca Juga:Ramai Oknum Pegawai Kementerian Komdigi Ditangkap Gegara Judi Online, Nezar Patria: Sudah Kami Awasi sejak Lama

Dia menyampaikan bahwa anak-anak perlu dilatih untuk memahami dan mengelola emosi agar dapat menghadapi stres, antara lain dengan mendorong anak untuk berbicara atau menuliskan perasaan mereka.

Anak-anak, ia melanjutkan, juga dapat diajak melakukan kegiatan positif seperti olahraga, seni, sosial yang dapat memperkuat rasa percaya diri mereka.

Gina mengemukakan pula pentingnya pelibatan lembaga atau konselor profesional yang kompeten dalam menangani anak-anak yang terdampak judi online.

Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online.

Menurut Gina, sekolah juga berperan penting dalam memantau dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalami perubahan perilaku atau kesulitan belajar karena orang tua mereka bermasalah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini