Muhammadiyah Minta Elite dan Warga Tinggalkan Jejak Negatif di 2024, Termasuk Korupsi

Pada 2024 lalu, korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kerakusan, kekerasan, ketidakadilan masih terjadi.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 01 Januari 2025 | 22:16 WIB
Muhammadiyah Minta Elite dan Warga Tinggalkan Jejak Negatif di 2024, Termasuk Korupsi
Ketum PP Muhamma diyah, Haedar Nashir menyampaikan pesan kebangsaan dalam menyambut 2025, Rabu (1/1/2025). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Mengawali awal 2025, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan pesan kebangsaan. Mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan Natal beberapa waktu lalu, Haedar pun meminta koruptor melakukan pertobatan.

"Mari tahun baru diawali seperti pesan Presiden Prabowo dalam Perayaan Natal, agar mereka yang salah seperti para koruptor, melakukan pertobatan," papar Haedar dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (1/1/2025).

Pertobatan tersebut dirasa penting agar warga dan elite bangsa menyambut tahun ini dengan jejak positif. Selain itu meninggalkan jejak negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada tahun lalu.

Sebab pada 2024 lalu, korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kerakusan, kekerasan, ketidakadilan masih terjadi. Begitu pula segala ketidakbenaran dan ketidakbaikan dalam perikehidupan kebangsaan.

Baca Juga:"Serba Tidak Jelas", Pukat UGM Soroti Pernyataan Prabowo Soal Korupsi yang Kontradiktif

"Tinggalkan hal-hal buruk dan salah, serta lakukan jejak baru yang benar dan baik dalam kehidupan kebangsaan," ujarnya.

Haedar menambahkan, kehadiran tahun baru mestinya disambut dengan kesadaran diri yang utama untuk memperbaiki langkah yang salah atau keliru di tahun lalu. Dengan demikian bisa berbuat yang baik dan lebih baik di tahun depan dalam segala hal.

Yang tak kalah penting, Haedar mengajak untuk mengedepankan kejujuran, keterpercayaan, kerja keras, kemandirian, kebersamaan, keluhuran moral. Dengan demikian warga bangsa memiliki keberadaban dalam mengawali tahun baru.

"Jika ada jejak tercecer di belakang lebih baik diganti dengan jejak kebajikan ketika memulai awal tahun baru. Kegembiraan cukup sekadarnya dan diganti kebermaknaan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:Tambang Dikuasai Asing, Anggota DPR RI Desak Prabowo Bentuk Badan Eksplorasi Nasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak