SuaraJogja.id - Anggota Komisi D DPRD Kota Yogya, Nurcahyo Nugroho mendorong kolaborasi yang baik antara UMKM dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program Gandeng Gendong milik Pemkot Jogja pun bisa dilibatkan dalam hal itu.
Menurut Nurcahyo, alokasi APBD sebesar Rp 80 miliar untuk menopang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan dana yang cukup besar. Sehingga perlu dimaksimalkan penerapannya.
"Harapan kami program ini juga bisa melibatkan UMKM atau Gandeng Gendong yang ada di Kota Yogyakarta," kata Nurcahyo, Kamis (9/1/2025).
Adapun program Gandeng Gendong itu merupakan gerakan yang diluncurkan sejak 2018 oleh Pemkot Yogyakarta. Selama ini progran itu terbukti dapat menciptakan penguatan kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya di sektor kuliner.
Baca Juga:Sempat Telat, Makan Bergizi Gratis di DIY Segera Dimulai Pekan Depan
Penguatan ini, kata Nurcahyo, tidak lepas dari hasil sinergi berbagai aktor yang terlibat. Meliputi, Pemkot Yogyakarta, perguruan tinggi, pihak korporat, komunitas, hingga kampung yang mengorganisir kelompok UMKM kuliner.
Politikus PKS itu bilang bahwa MBG akan sangat bermanfaat bagi masyarakat jika terlaksana dengan baik. Setidaknya dapat membantu lebih banyak orang tua untuk memastikan asupan gizi anaknya tercukupi.
Selain itu, dia menegaskan perlu pengawasan terhadap alokasi dana yang jumlahnya besar itu. Sehingga pelaksanaannya dapat sesuai arahan.
"DPRD Kota Yogyakarta juga dilibatkan dalam pengawasan karena dana Rp80 miliar itu jumlahnya besar dan banyak program strategis Pemkot yang dibatalkan karena adanya program MBG," tegasnya.
Ditambahkan Nurcahyo, rencananya akan ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk mendukung MBG yang bakal menggelar uji coba di Kota Yogyakarta. Namun saat ini pelaksanaan masih dalam tahap pendataan terlebih dulu.
Baca Juga:Heboh Pungli Wadah Makan Bergizi Gratis, DPR Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
"Beberapa sekolah juga masih menunggu petunjuk teknis program tersebut dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Jogja yang sejauh ini persiapan baru sebatas pendataan," tandasnya.