Ribuan Lurah hingga TNI dan Polri Ikuti Kembul Bujana, Sri Sultan HB X Sampaikan Pesan Ini

Dalam kesempatan ini, Sultan menyampaikan pesan dan rasa syukurnya akan penyelenggaraan pemilu maupun pilkada yang berlangsung kondusif dan damai di Yogyakarta.

Galih Priatmojo
Sabtu, 18 Januari 2025 | 17:40 WIB
Ribuan Lurah hingga TNI dan Polri Ikuti Kembul Bujana, Sri Sultan HB X Sampaikan Pesan Ini
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan pesan dihadapan ribuan pamong, lurah, TNI/Polri dalam Kembul Bujana di JEC Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ribuan pamong, lurah, TNI/Polri mengikuti Kembul Bujana bertajuk “Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana” di JEC Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025). Acara dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Kapolda DIY, Kapolda DIY, Irjen Polisi Suwondo Nainggolan serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DIY.

Dalam kesempatan ini, Sultan menyampaikan pesan dan rasa syukurnya akan penyelenggaraan pemilu maupun pilkada yang berlangsung kondusif dan damai di Yogyakarta. Bahkan tidak ada gugatan di tingkat Mahkamah Konstitusi (MK) laiknya sejumlah daerah lain.

"Saya meyakini, kematangan masyarakat dalam berpolitik, salah satunya adalah buah dari teladan kepemimpinan  di segala level. Rasa syukur itu juga  bermakna, karena hajat nasional pesta demokrasi, mulai  dari Pilpres dan Pemilihan Legislatif Serentak, dilanjutkan dengan Pilkada Serentak,  dapat berjalan kondusif di DIY," paparnya.

Hal ini, menurut Sultan seiring komitmen yang terjalin dari momentum "Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi pada 28 Oktober 2023". Selain itu "Jogja Nyawiji Awasi Pemilihan 2024”, pada 11 Oktober 2024 lalu.

Baca Juga:Bertemu Jokowi Selama 1,5 Jam di Keraton Kilen, Ini Kata Sri Sultan HB X

Menurut Sultan, aparat juga sudah menunaikan tugasnya dengan penuh adab. Mereka menjadi tiang penyangga harmoni dan ketertiban. 

Tidak ada aksi represif selama penyelenggaraan pemilu dan pilkada di Yogyakarta. Aparat justru berkolaborasi dengan masyarakat, untuk menjaga situasi tetap kondusif.  

"Tiada anarkisme yang membakar, tiada pula butir kerikil yang melayang, di tengah hiruk-pikuk perbedaan pandangan," tandasnya. 

Dalam perannya sebagai kota pendidikan dan pariwisata, lanjut Raja Keraton Yogyakarta tersebut, kota ini dengan hangat membuka diri bagi warga pendatang dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara. Dengan semangat inklusivitas, Yogyakarta berupaya merajut keragaman, yang terwujud melalui akulturasi, memperkaya nilai-nilai istimewa sebagai menjadi identitasnya.

Harapannya, predikat "Jogja Istimewa" akan semakin bermakna, selaras dengan harmoni budaya yang terus berakselerasi. Karenanya Sultan berpesan, terkhusus bagi perantau, bahwa untuk memberi sumbangsih dan menjadi “wong Jogja”.

Baca Juga:Datang Sendirian, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Kilen

"Tidaklah harus lahir di Jogja dan atau memiliki darah keturunan Jawa. Sudah semestinya, keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa menjadi Jogja, adalah menjadi Indonesia," ungkapnya.

Sementara Suwondo mengungkapkan pihaknya berterimakasih pada segenap elemen masyarakat DIY yang berkolaborasi dengan luar biasa mewujudkan keamanan DIY hingga hajat besar pemilihan umum selesai dengan baik.

"Keamanan di Yogyakarta bukan situasi tapi investasi mendukung kegiatan ekonomi kemasyarakatan seperti pariwisata, pendidikan, pertanian dan berbagai segi kehidupan lainnya. Terimakasih atas kontribusi, kerja keras kita bersama sehingga Jogja aman dan tetap istimewa," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini