Sementara itu Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo, Rambat Wahyudi mengaku telah melakukan pengecekan terhadap ambulans tersebut dan hasilnya semua dalam kondisi normal.
"Ini tadi saya cek semua normal. Kelistrikan juga normal," kata Rambat.
Sejauh ini, Rambat mengaku tak bisa memastikan penyebab hidupnya sirine dari ambulans tersebut. Namun dapat dipastikan bahwa saat kejadian tidak ada orang yang berada di kantor kalurahan atau bahkan mengendarai ambulans itu.
"Ini saya cek CCTV tadi nggak ada orang [saat sirine tiba-tiba bunyi]," ungkapnya.
Baca Juga:Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Dispar Sleman Jaring Agenda Perguruan Tinggi
Disampaikan Rambat, peristiwa tak biasa itu baru kali ini terjadi. Dia bilang ada dua ambulans yang berada di kalurahan tersebut.
Satu ambulans berfungsi untuk mengantar pasien sakit. Sedangkan ambulans berwarna oranye yang tiba-tiba membunyikan sirine itu kerap digunakan untuk mengantar jenazah.
"Kalau yang oranye ini seringnya antar jenazah. Itu sirene bunyinya kode menjemput pasien. Tapi baru kali ini berbunyi sendiri," ujarnya.