Pemkab Bantul Pantau Ketat Bahan Pokok dan LPG 3 Kg, Antisipasi Lonjakan Harga jelang Ramadan

Pemkab Bantul sudah menyusun proyeksi neraca pangan terhadap 12 komoditas utama.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 27 Februari 2025 | 14:15 WIB
Pemkab Bantul Pantau Ketat Bahan Pokok dan LPG 3 Kg, Antisipasi Lonjakan Harga jelang Ramadan
Suasana aktivitas perdagangan di Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJogja.id - Menjelang bulan suci Ramadan 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras, dalam kondisi aman dan mencukupi hingga April. Selain itu, harga bahan pokok di wilayah Bantul cenderung stabil, sehingga masyarakat diimbau tidak panik dalam menghadapi bulan puasa.

Dari hasil pantauan harga di pasar tradisional beras Premium stabil Rp13.500 per kilogram, beras medium dan beras Bulog Rp12.500 per kilogram. Gula pasir Rp18.000 per kilogram, minyak goreng premium Rp20.500 per liter, minyakkita Rp18.000 per liter, minyak goreng curah Rp17.600 per liternya.

Sementara daging sapi Rp140.000 per kilogram, daging ayam broiler Rp34.000 per kilogram, telur ayam Rp31.000 per kilo, cabe merah keriting Rp48.000 naik dari Rp46.000 per kilogram. Cabai merah turun dari Rp70.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Bawang merah masih stabil Rp36.000 per kilogram dan bawang putih Rp41.000 per kilogram.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiharja, mengungkapkan bahwa masyarakat dapat mengakses perkembangan harga dan stok bahan pokok melalui berbagai platform resmi Pemkab Bantul. Sehingga masyarakat bisa mengikuti tren harga.

Baca Juga:Antisipasi Daging Glonggongan, Bantul Perketat Pengawasan Jelang Ramadan 2025

"Masyarakat bisa memantau perkembangan harga dan stok melalui website Pemkab Bantul, aplikasi Bantulpedia, dan SIGAPAN [Sistem Informasi Harga Pangan]. Dengan begitu, mereka dapat mengikuti tren harga serta memastikan ketersediaan bahan pangan tanpa terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Agus Budiharja, Rabu (27/2/2025).

Pemkab Bantul, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga ketahanan pangan, termasuk penyusunan proyeksi neraca pangan terhadap 12 komoditas utama seperti beras, jagung, cabai, minyak goreng, hingga daging ayam dan sapi.

Dari hasil perhitungan neraca pangan, stok beras di Bantul dipastikan dalam kondisi surplus hingga April 2025. Berikut perkiraan produksi gabah kering giling (GKG) yang menjadi indikator ketersediaan beras di Bantul:

"Februari kita ada 18.706 ton, Maret: 31.531 ton dan April 14.008 ton," tambahnya.

Total produksi hingga April: 64.245 ton. Sementara itu, kebutuhan konsumsi rumah tangga terhadap beras juga telah diperkirakan Februari: 18.115 ton, Maret: 20.917 ton dan April: 19.368 ton. Dengan perhitungan tersebut, neraca pangan di Bantul masih dalam kondisi aman dan surplus.

Baca Juga:Dua Pekan Gelar Operasi Keselamatan Progo, Polres Bantul Tindak 716 Pelanggar

Selain memastikan stok pangan, Pemkab Bantul juga melakukan pemantauan pasokan LPG 3 kg, mengingat permintaan yang biasanya meningkat menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Dinas KUKMPP telah melakukan pemantauan di berbagai Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), pangkalan, serta pengecer. Hasilnya, pasokan LPG 3 kg mulai berangsur normal.

"Kami mengimbau masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan dan kepada pangkalan untuk menjual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku," tegas Agus.

Untuk memastikan harga pangan tetap stabil, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bantul yang diketuai oleh Bupati Bantul terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Pemantauan harga dan pasokan di pasar terus dilakukan guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadan.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, Pemkab Bantul optimistis masyarakat dapat menjalani ibadah di bulan Ramadan dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap stok dan harga bahan pokok.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini