Antisipasi Daging Glonggongan, Bantul Perketat Pengawasan Jelang Ramadan 2025

Jika dilihat dari jumlah pemotongan harian, stok daging lokal memang terbatas.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 26 Februari 2025 | 15:15 WIB
Antisipasi Daging Glonggongan, Bantul Perketat Pengawasan Jelang Ramadan 2025
Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Prawirotaman. (SuaraJogja.id/HO-Pemkot Yogyakarta)

SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul menjamin ketersediaan stok daging dan bahan pangan selama periode menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran 2025 tetap aman dan mencukupi.

DKPP Bantul juga menegaskan bahwa tidak akan ada peredaran daging sapi glonggongan di pasar tradisional wilayah Bumi Projotamansari. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas daging yang diperdagangkan dan melindungi kesehatan konsumen.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menjelaskan bahwa stok bahan pangan strategis seperti beras dan daging saat ini dalam kondisi aman.

"Saat ini, Bantul sedang memasuki masa panen padi, sehingga stok beras terjamin. Untuk stok daging, penyembelihan hewan masih berjalan normal," ujarnya dikutip dari Harianjogja.com, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga:Peternak Telur Berharap Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan

Joko juga menyebutkan bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat merebak di Bantul kini sudah mereda dan terkendali. Meski demikian, DKPP tetap melakukan pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada daging sapi glonggongan yang masuk ke pasar.

Menurut Joko, jika dilihat dari jumlah pemotongan harian, stok daging lokal memang terbatas. Hal ini disebabkan sebagian besar peternak di Bantul lebih fokus pada pembibitan hewan ternak. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, kambing, dan domba, para pelaku usaha biasanya mendatangkan hewan dari luar wilayah DIY.

Pengawasan Ketat di Rumah Pemotongan Hewan (RPH)

DKPP Bantul memberlakukan aturan ketat, di mana semua daging dan hewan ternak yang dijual harus dilengkapi dengan surat dan stempel resmi dari rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah DIY.

"Langkah ini penting untuk mencegah peredaran daging sapi glonggongan dan mengantisipasi penyakit," jelas Joko.

Baca Juga:Lelaki Tak Dikenal Tenggelam di Sungai Opak, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Selama bulan Ramadan, DKPP Bantul juga akan menggencarkan pemeriksaan daging sapi dan ayam di pasar-pasar tradisional. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa daging yang beredar aman, sehat, dan layak dikonsumsi masyarakat.

"Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat Bantul," tambah Joko.

Berdasarkan data dari laman bapok.bantulkab.go.id, harga sejumlah bahan pokok di lima pasar utama di Bantul, yaitu Pasar Pijenan, Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Piyungan, dan Pasar Imogiri, terpantau stabil per Rabu ini. Harga beras premium berada di angka Rp13.500 per kilogram, sedangkan beras medium dijual seharga Rp12.888 per kilogram.

Untuk harga daging sapi, kualitas 1 dijual seharga Rp135.000 per kilogram dan kualitas 2 seharga Rp125.000 per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini