CCTV Rekam Jelas, Begini Cara Maling Gasak Alfamart Tepus hingga Ratusan Bungkus Rokok Hilang

Pelaku menggasak ratusan bungkus rokok yang nantinya dijual kembali.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 17 Maret 2025 | 17:00 WIB
CCTV Rekam Jelas, Begini Cara Maling Gasak Alfamart Tepus hingga Ratusan Bungkus Rokok Hilang
Toko Alfamart ditutup garis polisi setelah menjadi sasaran pencurian di wilayah Tepus, Gunungkidul. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Toko Alfamart di Padukuhan Bintaos, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, menjadi sasaran aksi pencurian Senin dini hari (17/3/2025) dua pelaku berhasil menggasak ratusan bungkus rokok berbagai merek, menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.

Kepala toko Alfamart Tepus, Ibnu Ardiansyah, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh karyawan toko pada pukul 06.00 WIB saat membuka toko.

Setelah diperiksa, diketahui bahwa pelaku masuk melalui jendela ventilasi udara di bagian kamar mandi belakang toko. Aksi pencurian itu terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di berbagai sudut toko.

"Aksi pencurian itu terekam kamera CCTV, dua orang pelaku itu memakai penutup wajah dan sarung tangan," ungkap Ibnu.

Baca Juga:Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya

Saat ini, kasus pencurian tersebut sedang ditangani oleh petugas kepolisian. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi pelaku.

Menariknya, ini bukan kali pertama Alfamart Tepus menjadi sasaran pencurian.

Pada Desember 2023, toko yang sama juga pernah dibobol maling dengan modus menjebol tembok belakang toko.

Maraknya kasus pencurian di minimarket wilayah Gunungkidul menimbulkan keprihatinan.

Beberapa faktor yang membuat toko ritel kerap menjadi target antara lain lokasi yang sepi, barang dagangan seperti rokok yang mudah dijual kembali, dan sistem keamanan yang masih bisa ditembus meskipun sudah dilengkapi CCTV.

Baca Juga:Kecurangan MinyaKita jadi Sorotan, Konsumen di Gunungkidul Lebih Pilih Minyak Murah Meski 'Dibohongi' Kemasan

Polisi mengimbau pengelola toko untuk meningkatkan sistem keamanan, seperti memperkuat akses masuk, menambah petugas keamanan, serta meningkatkan koordinasi dengan warga sekitar guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Beberapa cara bisa dilakukan agar toko ritel bisa aman dari pencurian.

Berikut beberapa tips agar pelaku pencurian kesulitan untuk melakukan aksinya.

Pastikan pintu dan jendela terbuat dari bahan yang kokoh dan sulit didobrak.

Bisa juga menggunakan kunci berkualitas tinggi (kunci ganda atau kunci pengaman) dan periksa secara berkala.

Untuk jendela, pertimbangkan memasang teralis atau kaca film anti-pecah.

Pastikan area dalam dan luar toko (terutama area parkir dan pintu masuk) memiliki pencahayaan yang cukup terang.

Gunakan lampu sensor gerak di area yang jarang dilalui untuk menghemat energi dan memberikan efek kejut jika ada aktivitas mencurigakan.

Pemilik ritel juga bisa memasang sistem alarm keamanan yang terhubung ke perusahaan keamanan atau pihak berwajib.

Aktifkan alarm setiap kali toko tutup dan pastikan semua karyawan tahu cara menggunakannya.

Pasang kamera CCTV di area strategis seperti pintu masuk, kasir, lorong-lorong, dan area penyimpanan barang.

Pastikan kamera memiliki kualitas gambar yang baik dan mampu merekam dalam kondisi cahaya rendah.

Simpan rekaman CCTV secara teratur dan pastikan mudah diakses jika diperlukan.

Gunakan brankas atau laci kasir yang terkunci untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar.

Kurangi jumlah uang tunai yang disimpan di toko sebanyak mungkin dengan melakukan setoran bank secara teratur.

Atur tata letak toko agar pandangan ke seluruh area terbuka dan mudah diawasi.

Hindari area tersembunyi atau sudut-sudut gelap yang bisa dimanfaatkan pencuri.

Jangan meletakkan barang-barang berharga di dekat kasir atau area yang mudah diawasi.

Pasang kaca film anti-pecah pada jendela dan pintu kaca untuk mempersulit pencuri masuk dengan memecahkan kaca.

Masyarakat yang mengetahui kondisi atau orang yang mencurigakan juga perlu melakukan laporan.

Pasalnya pencurian dilakukan ketika kondisi lokasi sepi dan tidak ada orang yang berjaga.

Selain itu perlu dilakukan kerjasama juga dengan aparat hukum agar melakukan patroli untuk mengantisipasi kejahatan serupa.

Tak hanya Gunungkidul, wilayah lain juga memiliki tingkat kerawanan terjadinya pencurian.

Maka dari itu perlu ada koordinasi antara warga dan pihak berwenang untuk menjaga dan mengantisipasi tindak kejahatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak