"Ya salah satunya begitu [karena efisiensi anggaran]. Cuma kalau kami bilang efisiensi rasanya gimana gitu, jadi istilahnya kami menunda itu. Kalau ada yang bisa kita tunda ya kita tunda, walaupun sebetulnya open house tidak bisa kita tunda, tapi ya pengertiannya itu [meniadakan open house] kita lakukan," imbuhnya.
Open house oleh para pejabat bisa menjadi menarik dan mendekatkan diri dengan masyarakat, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada bagaimana acara tersebut direncanakan dan dilaksanakan. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi
Beberapa faktor bisa membuat Open House menarik dan mendekatkan diri dengan masyarakat:
Autentisitas dan Keramahan
Baca Juga:Sleman Siap Sambut Pemudik, Perbaikan Jalan Dikebut jelang Lebaran 2025
Jika pejabat benar-benar tulus menyambut masyarakat, berinteraksi secara langsung, dan menciptakan suasana yang hangat, open house akan terasa lebih bermakna. Masyarakat akan merasa dihargai dan didengarkan.
Transparansi dan Keterbukaan
Open house bisa menjadi kesempatan untuk menjelaskan kebijakan, program, atau isu-isu penting secara transparan. Pejabat bisa menjawab pertanyaan masyarakat secara langsung dan memberikan klarifikasi.
Kegiatan yang Relevan dan Menarik
Selain sekadar acara ramah tamah, adanya kegiatan yang relevan dengan kebutuhan atau minat masyarakat akan menambah daya tarik. Misalnya, diskusi publik, konsultasi, pameran program pemerintah, atau kegiatan seni budaya.
Baca Juga:Pemkot Jogja Pantau Perusahaan Nakal, Posko THR Dibuka untuk Terima Keluhan Pekerja
Promosi yang Efektif