
Kapasitasnya yang sudah melebihi batas optimal membuat pengelolaan sampah menjadi semakin sulit.
Meski pemerintah telah mengupayakan berbagai solusi seperti program pengurangan sampah dari sumber dan pengolahan berbasis teknologi, realitas di lapangan menunjukkan bahwa permasalahan ini masih jauh dari terselesaikan.
Krisis ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Di mana penyakit bisa muncul di lokasi yang kotor.
Bau menyengat dari tumpukan sampah yang membusuk berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan, sementara air lindi yang merembes tanpa pengelolaan memadai bisa mencemari tanah dan air.
Baca Juga:Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah
Masyarakat dan pemerintah kini dituntut untuk berkolaborasi lebih aktif dalam mencari solusi jangka panjang.
Hal itu guna mengatasi permasalahan ini, termasuk dengan memperkuat sistem daur ulang, mengurangi ketergantungan pada TPST, dan mempercepat pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.