BRI dan ESG, Langkah Nyata Menuju Keuangan Berkelanjutan dan Peduli Sosial

BRI menjalankan sustainable funding activities melalui penerbitan Green Bond dengan total nilai Rp13,5 triliun.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 19 Maret 2025 | 11:29 WIB
BRI dan ESG, Langkah Nyata Menuju Keuangan Berkelanjutan dan Peduli Sosial
Gedung BRI. (Dok: BRI)

SuaraJogja.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian dari strategi bisnis Perseroan. Hal ini seiring dengan meningkatnya perhatian investor terhadap aspek berkelanjutan.

Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan bahwa ESG bukan sekadar tren, melainkan merupakan arah strategis yang fundamental bagi bisnis di tingkat global. Adapun, BRI telah membentuk struktur yang kuat, mulai dari komite hingga divisi khusus yang memastikan bahwa semua inisiatif keberlanjutan terlaksana dengan baik.

"Dalam mengimplementasikan ESG ini, proses bisnis dan operasional BRI telah menyelaraskan dengan standar yang berlaku, baik domestik maupun global. Kemudian, implementasinya kita sudah menyusun sustainability strategy yang fokus pada tiga pilar utama yakni Environmental, Social, dan Governance (ESG)," ujar Sunarso dalam acara Kompas 100 Outlook: Investasi Berkelanjutan di dalam Ekosistem Bisnis Global pada pertengahan Februari 2025 lalu.

Pertama, dalam implementasi pilar Lingkungan, BRI telah mengambil berbagai langkah konkret untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Salah satu prioritas utama adalah penerapan manajemen risiko perubahan iklim, yang diikuti dengan inisiatif Green Network dan Green Banking.

Baca Juga:Dari Jepara ke Dunia: Keuletan Els Artsindo Manfaatkan Ekspor BRI Menjangkau 5 Benua

Kedua, dari sisi Sosial, BRI pun berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Komitmen ini sejalan dengan peran BRI sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, di mana hingga akhir 2024 total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan (yoy, dengan dominasi kredit UMKM yang mencapai 81,97% dari total kredit, atau setara dengan Rp1.110,37 triliun.

Kemudian, dalam pengelolaan tenaga kerja, perusahaan menerapkan Human Capital Management. Sementara itu, dalam hubungannya dengan masyarakat, BRI menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

Sedangkan, untuk pilar Ketiga yakni Governance, BRI juga secara konsisten memperkuat Tata Kelola sembari Perseroan terus menyelaraskan praktik bisnisnya dengan standar etika global guna menghindari praktik greenwashing, serta meningkatkan pengelolaan risiko terkait ESG, termasuk risiko siber di era digital.

Sebagai upaya nyata dalam mendukung keuangan berkelanjutan, BRI telah menyalurkan sustainability finance alias pembiayaan berkelanjutan dalam bentuk Green Loan dan Social Loan. Tercatat, hingga Desember 2024, BRI telah menyalurkan kepada kegiatan usaha berkelanjutan yaitu Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Kemudian, dari sisi liabilitas, BRI telah menjalankan sustainable funding activities melalui penerbitan Green Bond dengan total nilai Rp13,5 triliun, yang terdiri dari beberapa tahap sejak 2022. Adapun, penerbitan Green Bond tahap 1 senilai Rp5 triliun pada 21 Juli 2022. Dirinya menyebut obligasi hijau BRI selalu mengalami oversubscribe, mencerminkan tingginya minat pasar terhadap instrumen keuangan berkelanjutan.

Baca Juga:QLola by BRI Permudah Kelola Keuangan, Volume Transaksi Tembus Rp8.400 Triliun

Setelah sukses di tahap pertama, BRI kembali melanjutkan penerbitan green bond tahap 2 senilai Rp6 triliun pada Oktober 2023 dan green bond tahap 3 senilai Rp2,5 triliun pada 20 Maret 2024.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menekankan bahwa penerapan ESG bukan sekadar kewajiban, tetapi telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang dapat meningkatkan value perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan. “Di pasar modal Indonesia saat ini, investasi berkelanjutan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, tercermin dari peningkatan nilai aset kelolaan dari produk investasi pasif yang bertema ESG,” ungkapnya. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini