Fakta di Balik Pembunuhan Sadis hingga Jasad Tinggal Kerangka di Bantul

pembunuhan terjadi akibat pertengkaran sepele. Saat itu, korban sedang menggoreng bakso tetapi meninggalkannya untuk menyapu ruangan.

Galih Priatmojo
Jum'at, 21 Maret 2025 | 19:14 WIB
Fakta di Balik Pembunuhan Sadis hingga Jasad Tinggal Kerangka di Bantul
tim inafis melakukan olah pemeriksaan di TKP pembunuhan yang jasadnya tinggal kerangka di Bantul, Jumat (21/3/2025). [kontributor/julianto]

SuaraJogja.id - Aksi keji seorang pemuda di Kabupaten Bantul akhirnya terbongkar. MRR (24), warga Donotirto, Kretek, Bantul, tega membunuh pacarnya, Enggal Dika Puspita (23), pada September 2024, lalu menyimpan jasadnya hingga hanya tersisa kerangka.

Yang lebih mengejutkan, tulang belulang korban sempat dibawa pelaku saat pindah kontrakan ke beberapa lokasi berbeda sebelum akhirnya disimpan di rumahnya. Hal ini membuat tanda tanya besar dari warga. 
 
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban melapor ke Polres Bantul karena curiga Enggal Dika Puspita menghilang dalam waktu lama, tetapi sepeda motornya masih digunakan oleh pelaku.  

"Kami menerima laporan dari keluarga korban yang kehilangan kontak dengan korban sejak lama, tetapi motornya masih terlihat digunakan oleh pelaku,"ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Jumat (21/3/2025).  

Polisi kemudian menyelidiki laporan tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap MRR. Pelaku akhirnya mengakui bahwa ia telah membunuh pacarnya sejak 25 September 2024 di kontrakan korban di Manding, Sabdodadi, Bantul.

Baca Juga:Horor di Kebun Tebu: Petani Temukan Kerangka Manusia di Madukismo, Polisi Lakukan Penyelidikan

Dibunuh Karena Cekcok Masalah Bakso Gosong

Berdasarkan keterangan pelaku, pembunuhan terjadi akibat pertengkaran sepele. Saat itu, korban sedang menggoreng bakso tetapi meninggalkannya untuk menyapu ruangan. Pelaku yang sedang mencuci piring mendapati bakso tersebut gosong, yang membuat korban marah dan memukul pelaku dengan gagang sapu sebanyak lima kali.  

Kesal diperlakukan seperti itu, pelaku berbalik badan dan mencekik korban hingga tewas meskipun korban sudah memberi isyarat meminta maaf. Setelah korban tidak bergerak lagi, pelaku memeriksa nadinya dan memastikan bahwa korban sudah meninggal.  

Jasad korban kemudian disembunyikan di kamar nomor 4 kontrakan, ditutup dengan jas hujan, lalu dipindahkan ke kamar nomor 3 dan ditutupi selimut. Namun, setelah dua minggu, bau menyengat mulai tercium, sehingga pelaku memilih pindah tidur ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman.

Jasad Berubah Jadi Kerangka, Sempat Dibawa ke Beberapa Tempat

Baca Juga:Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional

Pada 7 Desember 2024, pelaku kembali ke kontrakan dan menemukan bahwa tubuh korban sudah menjadi kerangka. Ia lalu memasukkan tulang belulang, rambut, pakaian, dan barang-barang korban ke dalam trashbag hitam dan membawanya ke kontrakan barunya di Condongcatur, Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini