"Itu yang saya pikirkan, bagaimana saya bisa memikirkan jaran itu tidak mempret-mempret lah, ini penting ternyata, karena bau pesingnya sudah saya telusur, ternyata sumbernya dari itu dari kuda," ucapnya.
Disampaikan Hasto, pihaknya meminta seluruh andong yang beroperasi di Malioboro untuk dikaji lagi. Sehingga kotoran dan urine kuda itu tidak mencemari lingkungan sekitar.
"Iya [cek semua]. Saya minta dikaji. Jadi itu kalau yang masih tumpah-tumpah itu kan, itu kalau kencing itu kan meleber-leber," tuturnya.
Hasto menekankan pentingnya inovasi agar moda transportasi tradisional ini tetap ramah lingkungan. Maka dari itu dia mempertimbangkan solusi pendataan jenis kelamin kuda untuk memudahkan pengendalian urine.
Baca Juga:Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
"Nanti perlu didata itu berapa male-female. Berapa yang laki-betinalah. Jadi mungkin salah satu solusi ya. Laki-laki susah kontrolnya. Kalau menurut saya ya mungkin lebih mudah kontrol yang betina itu," tukasnya.
Sejauh ini Hasto memastikan belum ada kebijakan pelarangan operasional andong. Namun ia menegaskan akan terus mencari cara terbaik agar kawasan Malioboro tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung.
"Ya memang kan belum dilarang, andong kan belum dilarang. Cuma bagaimana kita lebih ramah lingkungan saya kira. Memang belum dilarang sehingga kami akan cari cara bagaimana lah mengatasi itu tadi," pungkasnya.
Kepala UPT Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto tidak menampik adanya keluhan wisatawan terkait bau tak sedap di beberapa titik kawasan Malioboro, seperti di pedestrian sekitar Ramai Mal hingga dekat Hotel Mutiara.
Tak hanya kencing kuda, bau pesing juga ditengarai karena ulag ODGJ yang melintas di Malioboro saat menjelang pagi buta.
Baca Juga:Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
"Kalau pesing di 'coakan' (tempat parkir andong) itu mungkin dari andong. Tapi andong sudah ada SOP-nya, setelah buang air kecil langsung disiram, bahkan kami minta disemprot parfum," ujarnya pula.