Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin

Kelompok rentan miskin masih masih tinggi dan umumnya kelompok ini mudah tergelincir dalam kemiskinan jika terjadi guncangan ekonomi.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 19 April 2025 | 12:34 WIB
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
Ilustrasi kelas menengah (Unsplash/Andy Al Mesura)

SuaraJogja.id - Ekonom UGM, Wisnu Setiadi Nugroho menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai belum terlalu pro kepada rakyat. Hal itu membuat kondisi perekonomian masyarakat makin terhimpit.

Meskipun memang dari angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan penurunan. Namun demikian jumlah penduduk miskin tetap tinggi dan kerentanan ekonomi semakin meluas ke kalangan kelas menengah

Kelompok rentan miskin masih masih tinggi dan umumnya kelompok ini mudah tergelincir dalam kemiskinan jika terjadi guncangan ekonomi.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023, Garis Kemiskinan (GK) tercatat sebesar Rp 550.458 per kapita per bulan. Lebih dari 25 juta penduduk masih hidup di bawah garis kemiskinan, sekitar 90 juta orang lainnya masuk dalam golongan hampir miskin, dan 115 juta orang tergolong dalam rentan miskin.

Baca Juga:Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan

"Fenomena ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum dinikmati secara merata dan belum terindikasi pro-poor," kata Wisnu, Jumat (18/4/2025).

"Dalam situasi ini, kalangan menengah atas akan semakin kaya, sementara kalangan menengah bawah tidak menikmati kesejahteraan tersebut. Sehingga memperlebar jarak kesenjangan antar kelas sosial," imbuhnya.

Wisnu turut menyoroti jumlah pertumbuhan penduduk lebih banyak berasal dari kelompok menengah ke bawah. Kondisi ini akhirnya menambah beban ekonomi rumah tangga dan mendorong angka kemiskinan. 

Degradasi status juga ditunjukkan oleh tidak ada atau kurangnya graduasi dari program bantuan. Misalnya saja PKH yang tidak mendorong kemandirian masyarakat. 

Persoalan data yang belum mutakhir pun masih menjadi kendala. Sehing tak jarang membuat bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran. 

Baca Juga:UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan

"Banyak penerima yang tetap menerima bantuan meski sudah tidak layak. Ini menunjukkan adanya penyasaran program yang kurang tepat dan juga kurangnya mobilitas naik kelas," tuturnya.

Selain itu, kata Wisnu, ada banyak kelas menengah yang mulai tertekan dengan kondisi sekarang. Mulai dari PHK, guncangan ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya.

Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan tekad kuat untuk membuat bangkit anak dari kalangan keluarga miskin. Prabowo mengatakan anak orang miskin tidak boleh miskin.

"Anak orang miskin tidak boleh miskin. Itu tekad saya. Anak orang miskin dia harus nanti bangkit dan dia membantu orang tuannya," kata Prabowo dalam sambutan di acara Peluncuran Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Guru ASN Daerah di Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Prabowo menyampaikan ia sudah memiliki strategi untuk mewujudkan tekadnya tersebut.

"Kita punya strateginya, kita bertekad untuk melaksanakan yang terbaik untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Kepala negara memohon agar rakyat untuk bersabar dan memberikan kesempatan bagi dirinya untuk bekerja.

"Kita mohon memang kesabaran untuk rakyat. Berilah kesempatan kita bekerja siang malam tanpa istirahat terus. Kita bekerja untuk mencapai yang kita inginkan, yaitu meningkatkan penghasilan rakyat Indonesia, menghilangkan kelaparan, menghilangkan kemiskinan," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan dirinya akan bekerja keras dengan semua pihak yang ingin turut membantu.

"Kita ingin mencapai sistem pemerintahan yang bersih, efisien, hemat, semua kekayaan negara untuk kepentingan rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Orang Miskin Tak Boleh Miskin

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan tekad kuat untuk membuat bangkit anak dari kalangan keluarga miskin. Prabowo mengatakan anak orang miskin tidak boleh miskin.

"Anak orang miskin tidak boleh miskin. Itu tekad saya. Anak orang miskin dia harus nanti bangkit dan dia membantu orang tuannya," kata Prabowo dalam sambutan di acara Peluncuran Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Guru ASN Daerah di Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Prabowo menyampaikan ia sudah memiliki strategi untuk mewujudkan tekadnya tersebut.

"Kita punya strateginya, kita bertekad untuk melaksanakan yang terbaik untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Kepala negara memohon agar rakyat untuk bersabar dan memberikan kesempatan bagi dirinya untuk bekerja.

"Kita mohon memang kesabaran untuk rakyat. Berilah kesempatan kita bekerja siang malam tanpa istirahat terus. Kita bekerja untuk mencapai yang kita inginkan, yaitu meningkatkan penghasilan rakyat Indonesia, menghilangkan kelaparan, menghilangkan kemiskinan," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan dirinya akan bekerja keras dengan semua pihak yang ingin turut membantu.

"Kita ingin mencapai sistem pemerintahan yang bersih, efisien, hemat, semua kekayaan negara untuk kepentingan rakyat Indonesia," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak