Mulai dari spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional, vokasional, dan lingkungan.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Dwi Wiharyanti (Wiwik), menyatakan bahwa tahun 2025 ini pihaknya menambah 6 kelompok sekolah lansia, termasuk BKL Melati Sebayu.
Sehingga saat ini total sekolah lansia mencapai 12 kelompok yang tersebar di wilayah Bumi Sembada.
"Harapannya, lansia tidak hanya panjang umur, tetapi juga smart, sehat, produktif, dan bahagia, baik di dunia maupun akhirat," ujarnya Wiwik.
Baca Juga:Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
Selain itu, Wiwik bilang Sekolah Lansia didorong untuk mampu semakin meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku lansia tentang berbagai hal penting.
Misalnya saja tentang kesehatan fisik, mental, kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan, dan proses menua baik sehat ataupun sakit.
Sekolah Lansia diselenggarakan untuk memperkuat pemberdayaan lansia melalui pendidikan non formal.
Pembelajarannya pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Di antaranya diisi dengan mengucapkan yel-yel, tepuk tangan, mengungkapkan isi hati (testimoni), menjawab kuis (recalling memory), berdoa bersama (mengaji) hingga pendalaman wawasan. Nantinya semua akan dilakukan evaluasi oleh fasilitator.
Baca Juga:Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
Untuk diketahui, sekolah lansia adalah program pendidikan non-formal yang ditujukan untuk para warga berusia 60 tahun ke atas.