Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban

Pria tersebut membeli rokok dan makanan ringan dengan uang pecahan Rp100 ribu.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 29 April 2025 | 17:36 WIB
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
Temuan uang palsu di sebuah toko kelontong di wilayah Ngaglik, Sleman, Senin (28/4/2025) kemarin. (dok.Istimewa)

Ada lima tersangka yang diamankan atas peristiwa ini. Mereka bahkan diduga aktif membelanjakan uang palsu tersebut di sejumlah toko dan agen transaksi.

Kasus pertama terjadi di kawasan Mantrijeron, Kota Yogyakarta pada Sabtu, 5 April 2025 malam. Kemudian kasus kedua terjadi pada Rabu, 26 Maret 2025 lalu di wilayah Kapanewon Turi.

BI Ungkap Ratusan Kasus Uang Palsu

Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BI DIY) mencatat ratusan ribu laporan uang palsu yang masuk dari berbagai sumber.

Baca Juga:Niat Nyolong di Sleman, Pria Ini Malah Kena Batunya, Warga Gercep Amankan Pelaku

Tercatat sepanjang Januari hingga Maret 2025, ada 889 lembar yang telah diklarifikasi sebagai uang palsu.

"Sampai saat ini 889 lembar untuk tahun 2025, Januari sampai Maret," kata Plt Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI DIY, Eko Susanto saat ditemui di Polda DIY, Kamis (24/4/2025).

Disampaikan Eko, temuan 889 lembar uang palsu tersebut terdiri dari berbagai pecahan. Mulai dari pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000.

Eko menegaskan bahwa uang yang terbukti palsu tidak akan dikembalikan kepada masyarakat.

Setelah proses klarifikasi selesai, uang palsu tersebut langsung diamankan oleh BI.

Baca Juga:Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan berita acara yang diserahkan kepada masyarakat atau perbankan. Lalu secara bertahap diserahkan ke Polda DIY sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

Eko menyebut peredaran uang palsu itu tidak hanya terkhusus pada momen tertentu saja misalnya Lebaran atau hari besar keagamaan lain. Namun dalam transaksi sehari-hari pun, uang palsu juga beredar.

Dia mengatakan memang pihaknya membuka layanan untuk pelaporan uang palsu.

Perbankan dan masyarakat bisa mengakses layanan BI itu setiap Selasa dan Kamis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak